Pelemahan Dolar AS Terbangkan Harga Minyak ke US$95,69 per Barel
Harga minyak melonjak hampir 3 persen pada akhir perdagangan Rabu (26/10) sore waktu AS atau Kamis (27/10) pagi WIB.
Mengutip Antara, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember terangkat US$2,59 atau 3 persen ke US$87,91 per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Desember menguat US$2,17 atau 2,3 persen ke level US$95,69 di London ICE Futures Exchange.
Analis menyatakan lonjakan harga minyak kemarin didorong oleh pelemahan dolar AS. Diketahui indeks dolar, yang mengukur kekuatan dolar AS terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 1,13 persen ke 109,7010 pada akhir perdagangan Rabu kemarin.
Pelemahan itu merupakan lanjutan penurunan 0,9 persen yang terjadi hari sebelumnya. Secara historis, harga minyak berbanding terbalik dengan harga dolar AS.
Artinya, bila dolar melemah, harga minyak akan menguat.
"Secara keseluruhan, penguatan ini dipicu pelemahan dolar, dan jika mencoba mengaitkan penguatan ini dengan faktor lain di luar itu, itu bodoh," kata ahli strategi pasar senior di RJO Futures Eli Tesfaye.
Selain pelemahan dolar, penguatan juga terjadi akibat akibat pengumuman Badan Informasi Energi AS (EIA) yang melaporkan ekspor minyak mentah AS naik menjadi 5,1 juta barel per hari.
Kenaikan ekspor yang terbesar sepanjang sejarah itu akhirnya mendongkrak harga minyak .
"Secara keseluruhan, berkat pasar ekspor, ini berubah menjadi laporan bullish meskipun ada peningkatan persediaan minyak mentah komersial berukuran sedang," kata John Kilduff, mitra di Again Capital di New York.
(agt/agt)