Bukan Star Energy, Erick Ingin Geo Dipa Merger dengan PLN Cs

CNN Indonesia
Kamis, 27 Okt 2022 15:31 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir akan mengajak PT Geo Dipa Energi untuk merger dengan PT Pertamina, PT PLN menggarap energi panas bumi atau geothermal. (ANTARA FOTO/BUDI CANDRA SETYA).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri BUMN Erick Thohir akan mengajak PT Geo Dipa Energi untuk merger dengan PT Pertamina dan PT PLN menggarap energi panas bumi atau geothermal. Sebelumnya, nama Star Energy sempat disebut-sebut sebagai perusahaan yang akan diajak kolaborasi dengan dua BUMN tersebut. 

Namun ternyata, yang dimaksud Erick adalah PT Geo Dipa Energi. Erick menilai konsolidasi anak usaha atau subholding Pertamina dan PLN yang bergerak di sektor geothermal dengan Geo Dipa akan memperkuat pengembangan energi baru terbarukan (EBT) dalam sektor geothermal.

"Kita mempunyai tiga perusahaan yang sebenarnya sudah melakukan geothermal ini, ada Pertamina, PLN, satu lagi Geo Dipa yang berada di bawah Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Memang ini perlu waktu, saya ingin tahap awal melakukan merger ini menjadi satu kesatuan," kata Erick dalam keterangannya di Jakarta, dikutip dari Antara, Kamis (27/10).

Menurutnya, berbeda dengan tenaga angin dan surya, geothermal juga lebih konsisten dan tidak memiliki hambatan ketersediaan pasokan.

"Geothermal ini sangat luar biasa. Karena ini salah satu baseload, kita tahu kalau solar dan angin itu terbatas, tidak bisa berkelanjutan, tapi baseload itu hanya di geothermal atau di hydro. Nah, ini kenapa geothermal ini yang kami dahulukan," kata Erick.

Dengan konsolidasi tersebut, dia meyakini pengembangan geothermal akan jauh lebih efektif dan efisien ketimbang BUMN masing-masing menggarap secara mandiri.

Dalam tahap awal, Erick telah melakukan konsolidasi antara Pertamina dan Pertamina Geothermal Energy (PGE) agar bisa mendapat akses pendanaan baru untuk EBT, salah satunya pilihannya dengan go public (IPO) supaya tidak membebani keuangan negara atau terus meningkatkan utang.

Proses konsolidasi anak usaha atau subholding Pertamina dan PLN dengan Geo Dipa akan dilakukan secara bertahap.

"Sementara ini Pertamina duluan yang masuk karena PLN masih di belakang dan (kondisi keuangan) Pertamina sehat sehingga dia maju duluan," kata Erick.



(dzu/sfr)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK