Gandeng Bhumi Varta Technology, Sandiaga Dorong Digitalisasi UMKM

Kemenparekraf | CNN Indonesia
Jumat, 28 Okt 2022 10:15 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno menyebut peluang pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya sehingga membuka peluang usaha lebih luas.
Menparekraf Sandiaga Uno saat diskusi bertajuk 'Technology, Startup Ecosystem and Indonesia's Economy 2023' di Voffice Headquarter Indonesia. (Foto: Arsip Kemenparekraf).
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menjalin kerja sama dengan Bhumi Varta Technology. Dengan kerja sama ini, Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno salah satunya ingin mendorong digitalisasi untuk UMKM semakin berkembang luas.

Sandiaga mengatakan, pertumbuhan ekonomi digital yang diproyeksi mencapai US$150 miliar pada 2025 menjadi momentum pemulihan ekonomi bangsa.

Menurut Sandiaga, besarnya proyeksi tersebut mampu membuka peluang usaha dan lapangan kerja bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, khususnya para pelaku UMKM.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita melihat bahwa pertumbuhan ekonomi digital ini terus meningkat secara signifikan, tahun lalu (2021) US$70 miliar, tahun 2025 diprediksi US$150 miliar. Ini membuka peluang usaha dan lapangan kerja yang luas," ungkap Sandiaga dalam diskusi bertajuk 'Technology, Startup Ecosystem and Indonesia's Economy 2023' di Voffice Headquarter Indonesia, Setiabudi, Jakarta Selatan, Kamis (27/10).

Dalam diskusi yang dihadiri Founder and Investor of Bhumi Varta Technology, Martyn Terpilowski itu, Sandiaga menyoroti besarnya pengaruh digitalisasi dalam mendorong pengembangan UMKM.

Apalagi diketahui, pertumbuhan ekonomi digital Indonesia mencapai US$4,7 miliar sepanjang kuartal I 2021. Capaian tersebut menjadikan Indonesia sebagai tujuan investasi terpopuler di Asia Tenggara, melampaui Singapura.

"Dibutuhkan juga teknologi dan inovasi yang bisa memberikan solusi untuk para UMKM-UMKM dan teknologi yang dihadirkan oleh Pak Martyn di sini ternyata sangat bisa untuk meningkatkan peluang usaha," jelasnya.

Lebih lanjut dipaparkannya, lewat kolaborasi yang terjalin dengan Bhumi Varta Technology, Kemenparekraf dapat memperoleh beragam informasi berbasis lokasi. Di antaranya data pergerakan wisatawan, seperti lokasi penginapan, akomodasi hingga belanja produk selama mereka berada di Indonesia.

"Kita bisa mendapatkan data-data di mana wisatawan pergi, di mana mereka berhenti, mereka belanja makanannya di mana, belanja fesyennya di mana, mereka belanja kerajinannya di mana, mereka tinggal di mana, akomodasi di mana," ungkap Sandiaga.

"Dengan informasi tentang lokasi ini kita bisa menentukan arah kebijakan kita untuk bisa memberikan pelayanan kepada para wisatawan, sehingga meningkatkan pengalaman dan kenangan yang indah bagi wisatawan, sehingga mereka akan kembali lagi," paparnya.

Bagi UMKM, lanjutnya, teknologi berbasis lokasi tersebut dapat digunakan untuk memetakan minat maupun kebutuhan para wisatawan. Sehingga, UMKM bisa mengambil peluang usaha untuk bisa membuka lapangan kerja.

Hal senada disampaikan Founder and Investor of Bhumi Varta Technology, Martyn Terpilowski. Menurut dia data yang dimiliki pihaknya dapat diakses dengan mudah oleh semua pihak. Tujuannya agar semua pihak dapat mengambil pertimbangan dalam menentukan arah kebijakan.

"Ada banyak data tersedia di Indonesia, tapi sekarang belum terorganisir, jadi yang kami lakukan adalah menyatukannya dalam satu tempat, di mana semua orang dapat masuk ke dalam aplikasi dan mengambil data, semua perusahan, semua pemerintah atau organisasi non profit untuk membuat kebijakan," jelasnya.

(osc)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER