Indonesia merupakan salah satu negara penghasil kopi terbesar di dunia. Maklum, lahan kopi tersebar di hampir seluruh provinsi bahkan daerah terpencil.
Berdasarkan data Departemen Pertanian Amerika serikat (USDA) pada 2020, Indonesia menduduki peringkat keempat sebagai produsen kopi terbesar setelah Brazil, Vietnam, dan Kolombia.
Beberapa kopi daerah populer di antaranya kopi Gayo Sumatera, kopi Ijen Jawa, kopi Kintamani Bali, kopi Toraja Sulawesi, hingga kopi Wamena Papua.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari seluruh daerah penghasil kopi di Indonesia, diperkirakan ada 1,5 juta hingga 2 juta petani kopi Indonesia. Mereka memproduksi kopi untuk disebar ke dalam maupun luar negeri.
Melihat banyaknya petani kopi nusantara, salah satu usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yakni Initial Coffee Roaster tergerak untuk membantu petani lokal mengepakkan sayap di kancah nasional maupun global.
Pemilik Initial Coffee Roaster Ivan Hartanto mengatakan kedai kopinya setiap tahun menggandeng ratusan petani lokal, mulai dari Aceh, Jawa, hingga Papua, untuk diolah di kedai kopinya maupun diekspor ke luar negeri.
"Sekitar 750 sampai 1.000 petani tiap tahunnya kita beli kopinya dalam bentuk green beans, untuk Initial Coffee maupun kita eksporkan dan lain sebagainya," kata Ivan saat ditemui di Surabaya, Jawa Timur.
Ivan mengatakan Initial Coffee Roaster membeli biji kopi langsung dari petani tanpa melalui perantara. Pembelian itu juga dilakukan di awal agar para petani memiliki pegangan modal untuk mengembangkan lahan kopi mereka.
Ivan berujar dengan menggandeng ratusan petani lokal, ia ingin kedai kopinya fokus pada specialty coffee atau kopi spesial berkualitas tinggi yang diproduksi langsung dari perkebunan khusus. Sebab, di Indonesia kopi spesial baru menyentuh angka satu persen dari total konsumsi kopi dalam negeri.
Apalagi ditambah dengan kehadiran kopi-kopi mancanegara sebagai pesaing kopi lokal. Ia tak ingin kopi Indonesia kalah saing di negaranya sendiri.
"Jadi memang misinya gimana memperluas market specialty coffee. Karena market specialty coffee sebenarnya di Indonesia ini baru sekitar satu persen dari total konsumsi kopi di Indonesia," ujar Ivan.
Kopi spesial itu sendiri, kata Ivan, tidak hanya membantu memberdayakan petani kopi, tetapi juga seluruh rantai industri kopi seperti koperasi, pemilih biji kopi atau grader, penyangrai kopi atau roaster, hingga barista. Dengan demikian, lebih banyak manfaat yang didapatkan melalui kopi spesial tersebut.
"Supaya memperlebar nilai di mata rantai ini," ucapnya.
Tidak hanya membantu petani lokal, Initial Coffee Roaster turut membantu masyarakat dalam sejumlah program edukasi yang kedai itu usung.
Sejak 2017, Initial Coffee Roaster mendirikan Initial Coffee Academy. Program itu memiliki empat kelas kursus, yakni Intensive Barista Course, Intensive Roasting Course, Business Preparation Course, dan Basic Sensory Course.
Kelas-kelas ini membantu masyarakat mengenal industri kopi secara intensif dan mendalam. Kelas ini juga membantu mereka yang ingin memulai bisnis untuk mempersiapkan kit atau segala hal yang akan dihadapi bila ingin membuka kedai kopi.
"Jadi di academy kita turunkan itu untuk membuka ilmu kopi ini apa. Kita ingin berbagi ilmu kita, baik dari barista, terus roasting, terus ada juga sampai bahkan bisnis coffee. Ini seperti apa sih kalau mau berbisnis coffee shop," tutur Ivan.
Mengenai kelas ini, Ivan mengatakan sudah ada lebih dari 300 orang yang mengikuti program akademi. Mereka yang telah menyelesaikan kursus juga banyak yang kemudian bergabung dengan kedai kopi maupun membuka kedai sendiri.
"Ada yang join di tempat lain, ada yang buka sendiri, atau bahkan ikut sini," kata Ivan.
Bersambung ke halaman berikutnya...