Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menugaskan Bulog untuk impor kedelai sebanyak 350 ribu ton. Hal itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan perajin tahu dan tempe.
"Kemarin kami sudah menugaskan Bulog untuk impor 350 ribu ton kedelai, kira-kira 40 hari hingga 50 hari akan sampai," kata Zulkifli usai mengisi kuliah umum di Universitas Muhammadiyah Magelang (Unnimma), seperti dikutip dari Antara, Selasa (1/11).
Pria yang akrab disapa Zulhas ini mengungkapkan mayoritas impor kedelai tersebut berasal dari Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan impor tersebut, ia optimistis harga kedelai di dalam negeri bisa turun dalam 50 hari.
"Setelah 50 hari mudah-mudahan nanti harga kedelai sudah Rp11 ribu per kilogram," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, ia juga menyinggung persiapan kebutuhan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru 2023.
Ia meminta kerja sama dengan kepala daerah untuk menanggulangi apabila ada kenaikan harga.
"Kami ingin agar ketersediaannya ada dan harga terjangkau," katanya.
Secara terpisah, Sekretaris Jenderal Kemendag Suhanto mengungkapkan pemerintah akan menghitung ulang kebutuhan kedelai bagi perajin tahu tempe Indonesia setelah rakor terbatas dengan presiden.
"Memang dalam ratas itu kebutuhan nasional masih secara global, katakanlah 300 ribu atau 350 ribu ton tapi tentunya dalam hal ini nanti kami dari Kemendag bersama dengan Kementan dan para perajin menghitung berapa kebutuhan riil bagi perajin tahu tempe di Indonesia secara umum," ujarnya.
"Karena kami tidak bisa menghitung di lokal saja. Secepatnya akan dilakukan impor oleh Bulog," tambahnya.
Selain AS, kedelai juga akan dipasok dari Argentina.
Berdasarkan Informasi dari atase perdagangan, harga kedelai berpotensi turun pada akhir tahun setelah panen kedelai di sejumlah negara.