Harga minyak mentah dunia naik pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB). Kenaikan harga dikarenakan penurunan pasokan minyak mentah AS, plus sentimen kenaikan suku bunga The Fed.
Mengutip Antara, Kamis (3/11), Badan Informasi Energi AS (EIA) merilis bahwa persediaan minyak mentah AS turun 3,1 juta barel selama sepekan yang berakhir pada 28 Oktober. Lebih besar dari perkiraan analis di angka 1,6 juta barel.
Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember naik US$1,63 atau 1,8 persen menjadi US$90 per barel di New York Mercantile Exchange.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan, minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Januari menguat US$1,51 atau 1,6 persen, menjadi US$96,16 per barel di London ICE Futures Exchange.
Pasar minyak mempertahankan reli, bahkan ketika saham jatuh dan dolar AS menguat setelah Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan terlalu dini untuk berpikir tentang menghentikan kenaikan suku bunga.
"Pasti ada banyak fokus pada fundamental pasokan atau permintaan dan persediaan yang kami lihat pada rilis (EIA) hari ini dan tentang kapan sanksi Rusia dimulai," ujar pedagang energi senior di CIBC Private Wealth US Rebecca Babin.
Lihat Juga : |
Di lain sisi, embargo Uni Eropa terhadap minyak Rusia akan dimulai pada 5 Desember. Larangan tersebut adalah reaksi terhadap invasi Rusia ke Ukraina, yang akan diikuti dengan penghentian impor produk minyak pada Februari 2023.
Hal ini diperkirakan membatasi kemampuan Rusia untuk mengirimkan minyak mentah serta produk lain ke seluruh dunia dan itu dapat memperketat pasar.
Sementara, produksi dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) turun pada Oktober untuk pertama kalinya sejak Juni, yakni menjadi 1,36 juta barel per hari atau di bawah targetnya.