Bank sentral Amerika Serikat (AS), The Fed, kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin (bps) pada November 2022 ini.
Dengan kenaikan ini, maka suku bunga The Fed saat ini menjadi 3,5-persen, atau tertinggi sejak 2008 lalu.
Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan kebijakan moneter yang ketat ini ditempuh dalam rangka meredam lonjakan inflasi AS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui, inflasi AS pada September 2022 tercatat sebesar 8,2 persen. Meski turun dibandingkan Juli yang sebesar 8,3 persen, namun tetap di atas inflasi normal AS di sekitar 2 persen.
"Gambaran inflasi menjadi semakin menantang tahun ini. Itu berarti kita harus memiliki kebijakan yang lebih ketat dan itu mempersempit jalan menuju soft landing," ujarnya, dikutip dari CNN Business.
Ternyata, tidak hanya The Fed yang menaikkan suku bunga untuk menekan laju inflasi. Beberapa negara juga melakukannya pada November ini seperti Malaysia, Inggris, Australia, hingga Qatar.
Berikut daftar 10 negara yang menaikkan suku bunga mengikuti AS di November 2022:
Bank sentral Australia (RBA) juga kembali menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 2,85 persen pada bulan ini. Langkah tersebut sesuai dengan perkiraan pasar dan mencatatkan kenaikan suku bunga dalam tujuh bulan berturut-turut.
Kenaikan inflasi ini juga ditempuh bank sentral guna menekan laju inflasi yang tinggi mencapai 7,3 persen pada September lalu, atau naik dari bulan sebelumnya yang hanya 6,1 persen.
Tahun ini, laju inflasi Negeri Kanguru tersebut bahkan diperkirakan tembus 8 persen. Proyeksi ini naik dibandingkan perkiraan sebelumnya hanya 7,75 persen sepanjang tahun.
Bulan ini, bank sentral Inggris, BoE (Bank of England), juga menaikkan suku bunga 75 bps menjadi 3 persen. Ini adalah kenaikan suku bunga tertinggi yang ditempuh sejak 1989 lalu.
Dengan demikian, suku bunga menjadi 3 persen tersebut menjadi tertinggi sejak 2008 lalu.
Kebijakan hawkish ini ditempuh sejalan dengan laju inflasi yang tembus ke level tertinggi sejak 40 tahun atau 10,1 persen pada September 2022.
Seakan tak mau kalah dari AS dan Inggris, Bank sentral Arab Saudi juga ikut menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin menjadi 4,5 persen di November 2022.
Kenaikan ini sejalan dengan inflasi yang melonjak menjadi 3,1 persen di September 2022, atau naik dari Agustus yang sebesar 3 persen.
Selain itu, seperti biasa kenaikan bunga ini juga sejalan dengan kebijakan The Fed karena mata uang riyal berpatok pada dolar AS.
Bank sentral Malaysia (BNM) menaikkan suku bunga 25 bps menjadi 2,75 persen pada 3 November lalu. Ini adalah kenaikan bunga yang dilakukan sebanyak empat kali secara berturut-turut.
Keputusan tersebut bertujuan untuk mengendalikan inflasi yang tembus 4,5 persen pada September 2022. Selain itu juga, kebijakan diambil untuk mendukung pertumbuhan ekonomi tahun ini.
Bank sentral Uni Emirat Arab juga ikut menaikkan suku bunga sebesar 75 bps menjadi 3,9 persen pada 2 November 2022.
Kenaikan suku bunga ini bertujuan untuk menekan laju inflasi yang tembus 6,77 persen pada kuartal II lalu, atau naik dari kuartal I yang sebesar 3,43 persen.
Selain itu, senada dengan Arab Saudi, Uni Emirat Arab juga mengambil langkah hawkish mengikuti The Fed. Sebab, mata uang dirham berpatok pada dolar AS.
Bank sentral Hong Kong (HKMA) ikut menaikkan suku bunga sebesar 75 bps menjadi 4,25 persen pada 3 November 2022. Kenaikan ini dilakukan beberapa jam setelah The Fed menaikkan suku bunga.
Sama dengan negara lainnya, kebijakan suku bunga yang hawkish ditempuh untuk meredakan lonjakan inflasi yang tembus 4,4 persen pada September 2022, atau naik dari Agustus yang 1,9 persen.
Bank sentral Makau juga menaikkan suku bunga sebesar 75 bps menjadi 4,25 persen pada November 2022. Kebijakan ini membuat suku bunga Macau menjadi tertinggi sejak Februari 2008 lalu.
Langkah yang diambil Macau mengikuti langkah serupa oleh Otoritas Moneter Hong Kong karena wilayah tersebut berada di bawah sistem nilai tukar terkait dengan pusat keuangan Asia.
Bank sentral Qatar menaikkan suku bunga sebesar 50 bps menjadi 5 persen pada November 2022 ini. Kenaikan ini menyusul langkah yang diambil oleh The Fed sehari sebelumnya.
Selain itu, Qatar juga menaikkan suku bunga simpanan utama dan suku bunga repo sebesar 75 bps.
Bank sentral Bahrain juga menaikkan suku bunga sebesar 75 bps menjadi 4,75 persen pada 2 November 2022. Kebijakan ini juga mengikuti The Fed yang menaikkan suku bunga lebih dulu.
Bahrain juga menaikkan suku bunga deposito dan suku bunga pinjaman masing-masing sebesar 75 bps menjadi 4,5 persen dan 6 persen.
Bank sentral Armenia menaikkan suku bunga sebesar 50 bps menjadi 10,50 persen pada November 2022. Kenaikan suku bunga ini terjadi ketiga kalinya secara berturut-turut yang membawa biaya pinjaman ke level tertinggi sejak 2015.
Kebijakan ini ditempuh untuk menekan inflasi yang meningkat ke level tertinggi sebesar 9,9 persen pada September 2022.