PT Pertamina (Persero) menyebut kelangkaan minyak tanah yang terjadi di Kota dan Kabupaten Sorong, Papua Barat, dalam dua pekan terakhir akibat ulah mafia BBM bersubsidi.
Area Manager Communication Relation and CSR Pertamina Patra Niaga Sub Holding Commercial and Trading Regional Papua & Maluku Edy Mangun membantah kelangkaan minyak tanah karena keterbatasan pasokan.
Ia mengaku belum dapat mengungkap jumlah ketersediaan pasokan yang dimaksud karena mafia ikut memantau BBM bersubsidi. Namun, pasokan masih aman hingga dua pekan ke depan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Ia menyampaikan penyaluran BBM bersubsidi mulai dari pendataan, pengusulan data, sampai penentuan kuota, dilakukan oleh pemerintah secara berjenjang, mulai dari pemerintah daerah hingga pemerintah pusat.
"Setelah disetujui oleh pemerintah dan DPR, Pertamina ditunjuk sebagai penyalur sesuai dengan ketentuan UU Minyak dan Gas Bumi (Migas)," katanya, dilansir Antara, Jumat (4/11).
Ia menegaskan bahwa Pertamina menyalurkan minyak tanah bagi masyarakat Sorong sesuai dengan kuota yang ditetapkan. Menurut Edy, hingga dua pekan ke depan, stok minyak tanah mencukupi.
"Jika terjadi kelangkaan di tingkat pengecer dan agen, sudah tentu ada mafia (BBM bersubsidi)," terang dia.
"Terkait penindakan mafia BBM bersubsidi, seperti minyak tanah, itu merupakan kewenangan pihak berwajib, seperti kepolisian sesuai UU Migas," jelasnya.