Risiko Resesi Meningkat, Harga Minyak Jatuh 2 Persen ke US$88,17

CNN Indonesia
Jumat, 04 Nov 2022 06:51 WIB
Harga minyak dunia jatuh 2 persen karena kebijakan The Fed menguatkan dolar AS dan meningkatkan risiko resesi.
Harga minyak dunia jatuh 2 persen karena kebijakan The Fed menguatkan dolar AS dan meningkatkan risiko resesi. (AFP/Ian Timberlake).
Jakarta, CNN Indonesia --

Harga minyak mentah dunia jatuh dua persen pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB). Penurunan harga minyak imbas pengetatan kebijakan moneter The Fed yang mengangkat dolar AS lebih kuat sekaligus meningkatkan kekhawatiran resesi global yang akan mengganggu permintaan BBM.

Mengutip Antara, Jumat (4/11), pedagang menjadi takut bahwa langkah agresif kenaikan suku bunga The Fed akan mendorong ekonomi ke dalam resesi ekonomi, sehingga bakal merugikan permintaan energi.

Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember melorot US$1,83 atau 2 persen menjadi US$88,17 per barel di New York Mercantile Exchange

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sedangkan, minyak mentah Brent untuk pengiriman Januari jatuh US$1,49 atau hampir 1,6 persen menjadi ditutup di US$94,67 per barel di London ICE Futures Exchange.

"Minyak sedang berjuang melawan prospek ekonomi global yang melemah dan dolar AS yang melonjak. Tampaknya pendorong bearish tidak akan mereda dalam waktu dekat," tutur analis pasar senior di perusahaan data dan analitik OANDA Edward Moya.

Penurunan harga minyak turut dibatasi oleh kekhawatiran atas pasokan. Embargo Uni Eropa (UE) terhadap minyak Rusia atas invasinya ke Ukraina akan dimulai pada 5 Desember dan akan diikuti dengan penghentian impor produk minyak pada Februari.

Produksi yang lebih rendah dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) juga berpengaruh.

OPEC+ memutuskan pada awal Oktober untuk memangkas produksi yang ditargetkan sebesar 2 juta barel per hari mulai bulan ini.

[Gambas:Video CNN]



(skt/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER