Morgan Stanley Akan PHK Karyawan Mulai Beberapa Pekan Lagi
Morgan Stanley dilaporkan siap memutus hubungan kerja (PHK) sejumlah karyawannya mulai beberapa pekan mendatang. Keputusan PHK ini imbas kenaikan inflasi dan lesunya kondisi ekonomi.
Mengutip Reuters, Jumat (4/11), PHK di Morgan Stanley akan terjadi di tim pasar modal untuk kawasan Hong Kong dan China Daratan.
Sedangkan sebagian besar lain berasal dari tim yang berfokus pada bisnis China, baik di dalam maupun luar negeri.
Kawasan Asia Pasifik dilaporkan bakal menjadi yang paling terdampak. Kendati, sumber lain mengatakan bank belum membuat keputusan tentang skala atau waktu pasti PHK.
Di lain sisi, Morgan Stanley yang memiliki 81.567 karyawan secara global pada akhir kuartal ketiga, masih bungkam dan menolak berkomentar terkait kabar PHK tersebut.
"Kami sedang melihat jumlah karyawan," kata Ketua dan CEO Morgan Stanley James Gorman bulan lalu.
"Anda harus memperhitungkan tingkat pertumbuhan yang kami miliki dalam beberapa tahun terakhir, dan kami telah belajar beberapa hal melalui Covid-19 tentang bagaimana kami dapat beroperasi lebih efisien," sambungnya.
Rencana pengurangan jumlah karyawan Morgan Stanley di Asia datang ketika pembatasan ketat covid-19 di China membebani ekonomi perusahaan. Itu berdampak pada pasar modal dan aktivitas merger dan akuisisi (M&A).
Hong Kong, tempat IPO pilihan untuk perusahaan-perusahaan China, sejauh ini telah menangani US$10,77 miliar dari pencatatan pada 2022. Itu adalah level terendah sejak 2017, dibandingkan dengan US$37,7 miliar pada waktu yang sama di tahun lalu.
Nilai transaksi M&A yang melibatkan China bahkan anjlok 35 persen yoy menjadi US$266 miliar dalam sembilan bulan pertama tahun ini. Angka tersebut jatuh ke level terendah sejak 2013.
Bulan lalu, Morgan Stanley melaporkan penurunan 30 persen dalam laba kuartal ketiga 2022. Angka tersebut meleset dari perkiraan analis karena perlambatan dalam pembuatan kesepakatan global merugikan bisnis bank investasinya.