Indonesia-China Beda Hitungan soal Biaya Bengkak Proyek Kereta Cepat

tim | CNN Indonesia
Rabu, 09 Nov 2022 19:52 WIB
Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi menyatakan ada perbedaan hitungan pembengkakan biaya proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung antara Indonesia dan China.
Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi menyatakan ada perbedaan hitungan pembengkakan biaya proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung antara Indonesia dan China. Ilustrasi. (AP/Dita Alangkara).
Jakarta, CNN Indonesia --

Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi menyatakan ada perbedaan hitungan pembengkakan biaya (cost overrun) proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung antara Indonesia dan China.

Indonesia melakukan perhitungan cost overrun melalui Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan menemukan pembengkakan dana senilai US$1,449 miliar per 15 September 2022.

Sedangkan China melalui Komisi Reformasi dan Pembangunan Nasional (NDRC) hanya melihat pembengkakan sekitar US$980 juta. Hal ini dikarenakan ada perbedaan asumsi perhitungan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mereka sudah sampaikan hasil perhitungan mereka sekitar US$980 jutaan. Ada perbedaan karena beda cara melakukan review, beda metode dan beda asumsi," ujarnya saat ditemui di Gedung DPR RI, Rabu (9/11).

Menurutnya, pihak China tidak memperhitungkan biaya-biaya pihak ketiga, seperti penyediaan persinyalan kereta api cepat. Pasalnya, di Negeri Tirai Bambu, pelayanan tersebut gratis, sedangkan di Indonesia tidak.

"Misalnya Telkomsel, dia (Telkomsel) tetap kekeuh (bayar biaya), namanya GSMR. Kalau di China free, makanya mereka (China) menilai seharusnya pemerintah Indonesia bisa memberikan free of charge pada KCJB untuk mendapatkan frekuensi GSMR," imbuhnya.

Oleh karenanya, pemerintah sedang melakukan negosiasi dengan China agar bisa mengikuti kondisi yang ada di Indonesia. Apalagi, persinyalan perkeretaapian, GSMR, tersebut sudah dipakai sejak 1990an dan berbayar.

"Itu yang pemerintah China awalnya tidak mau menerima karena negerinya free of charge. Saya yakin pembahasan berikutnya ada titik temu," pungkasnya.

[Gambas:Video CNN]



(sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER