Harga rokok di sejumlah toko ritel mulai naik sejak pemerintah mengumumkan kenaikan cukai hasil tembakau (CHT) atau cukai rokok tahun depan pada pekan ini. Padahal, kenaikan rata-rata 10 persen itu baru berlaku mulai Januari 2023.
Kenaikan harga rokok terjadi di Indomaret, Alfamart maupun toko-toko yang ada di kawasan Jakarta dan Depok.
CRM Executive Director PT Indomarco Prismatama Gondo Sudjoni NH membenarkan ada kenaikan harga rokok di gerai Indomaret. Hal tersebut karena ada kenaikan harga dari perusahaan rokok.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Harga rokok di Indomaret mengalami penyesuaian terkait dengan adanya kenaikan cukai rokok sesuai dengan ketentuan dari pemerintah. Pada prinsipnya kami mengikuti harga dari supplier," ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Kamis (10/11).
Sementara itu, pengusaha rokok melalui Ketua Gabungan Produsen Rokok Putih Indonesia (Gaprindo) Benny Wahyudi menegaskan belum ada kenaikan harga dari perusahaan ke toko ritel.
"Saya kira saat ini harga rokok masih belum berubah, mengikuti cukai lama," jelasnya.
Menurutnya, jika saat ini ada kenaikan harga rokok, murni keputusan toko ritel sendiri. Ia melihat ini sebagai salah satu strategi toko ritel agar kenaikan dilakukan secara bertahap dan tidak terkerek langsung tinggi tahun depan.
"Kalaupun ada kenaikan itu didasarkan pertimbangan atau kebijakan masing-masing perusahaan saja, sekaligus mengantisipasi kenaikan tahun depan agar tidak terlampau tinggi," tegasnya.
Pantauan CNNIndonesia.com, Rabu (9/11), kenaikan harga rokok seperti Sampoerna Mild hingga Gudang Garam Filter terjadi di Indomaret kawasan Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Kenaikan mulai berlaku sejak Senin (7/11) lalu.
"Dari 7 (November). Tapi beda-beda sih, kadang di Indomaret sini sama Indomaret di mana (tempat lain) beda (harga). Baru tiga ini yang naik," kata Alpiani kasir Indomaret di kawasan Lenteng, Jakarta Selatan.
Alpiani mengatakan ada tiga produk yang naik harganya sejak Senin kemarin. Sampoerna Mild naik dari Rp28.500 per bungkus menjadi Rp29.500 per bungkus.
Rokok Gudang Garam Filter naik dari Rp22.500 menjadi Rp23.200 per bungkus. Ada juga rokok Juara yang kini dibanderol Rp14.200 dari sebelumnya Rp13.500 per bungkus.
Sementara itu, di Alfamart kawasan Lenteng Agung harga rokok juga naik sejak Selasa (8/11).
"Sampoerna Mild Rp29.500, sudah naik. Kayaknya dari kemarin (Selasa, 8 November) pas saya masuk," ujar Caca selaku kasir di Alfamart tersebut.
Untuk Gudang Garam filter naik jadi Rp23.100 per bungkus dari sebelumnya Rp22.500 per bungkus. Djarum Super juga naik dari Rp22 ribu menjadi Rp22.200 per bungkus.
Rokok lainnya adalah Marlboro Ice Burst naik dari Rp36.500 menjadi Rp38.800, Camel Purple Isi 12 menjadi Rp16.800 per bungkus dari Rp15 ribu, dan Sampoerna Kretek naik Rp900 menjadi Rp14.900.
Selain Indomaret dan Alfamart, kenaikan harga rokok juga terjadi di toko-toko kelontong di Jakarta dan Depok.
Titin selaku pemilik warung di Depok mengaku rata-rata harga rokok sudah naik Rp1.000 sejak Senin (7/11).
"Paling Gudang Garam, dari Sampoerna naik semua, dari Djarum juga naik. Itu saja sih, gak ada yang lain," katanya.
"Sampoerna Mild Rp28 ribu per bungkus, naik semua rata-rata Rp1.000. Sebelumnya Rp27 ribu," sambung Titin.