Survei: Pengusaha RI Lebih Khawatir Krisis Utang daripada Geopolitik
Executive Opinion Survey yang dilakukan Zurich Indonesia dan World Economic Forum mengungkap bahwa para pemimpin bisnis atawa pengusaha di Indonesia menilai utang sebagai ancaman utama yang dirasakan pada tahun ini.
Hasil tersebut serupa dengan survei yang sama tahun lalu. Sementara, konflik antarnegara dan kontestasi geopolitik sumber daya strategis (risiko terkait geopolitik), dan ketimpangan layanan digital atau risiko teknologi masuk dalam lima risiko terbesar bagi para pengusaha.
Chief Risk Officer Zurich Indonesia Wayan Pariama menuturkan penelitian yang dilakukan pihaknya menyimpulkan dampak inflasi yang cepat, krisis utang, serta krisis biaya hidup sebagai ancaman terbesar untuk melakukan bisnis di negara-negara anggota G20 pada dua tahun mendatang.
Selain risiko tersebut di atas, hasil survei tahun ini juga memuat soal ketimpangan digital, yang mana kategori itu tidak muncul di risiko teratas pada survei tahun sebelumnya.
Tetapi, Wayan mengaku tak terkejut ketimpangan digital muncul dalam risiko teratas, mengingat Indonesia sedang berada pada tahap percepatan pembangunan infrastruktur digital.
Menurut dia, percepatan tersebut dimaksudkan untuk menawarkan layanan digital yang merata dan mendukung transformasi digital.
Tak heran, masalah ekonomi, geopolitik, dan teknologi mendominasi risiko di antara para pemimpin bisnis di Indonesia.
Hasil survei berdasarkan pada respons terhadap lebih dari 12 ribu pemimpin bisnis dari 122 negara yang dilakukan pada periode April-Agustus 2022.
Survei diterbitkan menjelang COP27 di Mesir dan KTT G20 di Bali pada November 2022.