PT Pertamina Patra Niaga melalui Regional Sumatera Bagian Selatan menggelar latihan simulasi penanggulangan keadaan darurat di Intergrated Terminal (IT) Panjang, Lampung, pada Kamis (10/12). Simulasi dilakukan untuk melatih kesiapan personil dalam menghadapi berbagai situasi di lapangan.
Sebagai perusahaan energi yang beroperasi di objek vital nasional (Obvitnas), integrated terminal atau terminal bahan bakar berperan dalam aktivitas penerimaan, penyimpanan, dan pendistribusian BBM maupun LPG agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.
Skenario simulasi diawali dengan adanya kasus kesalahan operasi yang berdampak pada terjadinya tumpahan minyak (oil spill) di perairan dermaga Pertamina dan pelabuhan umum. Tak berselang lama, api pun muncul dan mulai membesar di area dermaga dan perairan, yang memicu diaktifkannya status keadaan darurat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tentu kami tidak pernah menginginkan keadaan darurat yang sebenarnya terjadi. Namun perlu disadari bahwa karakter industri migas sangatlah high risk, sehingga simulasi ini menjadi kesempatan untuk mengasah dan mengevaluasi kembali kemampuan personel kami," kata Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Alfian Nasution dalam keterangannya, Jumat (11/11).
Alfian yang memimpin langsung simulasi ini berharap semua pihak bisa menerapkan penanganan dalam kondisi darurat. Mulai dari level direksi, tim di level korporat hingga pekerja di lapangan.
"Agar terlatih dan siaga jika suatu saat harus menghadapi keadaan darurat," jelas Alfian.
Dalam simulasi tersebut, Pertamina turut melibatkatkan pemangku kepentingan dan lembaga di sekitar wilayah operasi IT Panjang, yang seringkali terlibat sebagai garis terdepan dalam penanggulangan keadaan darurat.
Seperti Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas pelabuhan (KSOP), Polairud, Basarnas, RS Imanuel, PT ISAB, PT Pelindo, PT Bukit Prima, Polsek Panjang dan pihak berwenang lainnya.
"Terima kasih untuk seluruh pekerja Pertamina Patra Niaga dan seluruh pihak yang terlibat hari ini. Semoga kita dapat terus berupaya mewujudkan komitmen zero fatality di Pertamina," tutup Alfian.
(inh)