Pertamina NRE, Keppel dan Chevron Kerja Sama Proyek Hidrogen Hijau

Pertamina | CNN Indonesia
Jumat, 11 Nov 2022 18:10 WIB
Pertamina NRE meneken joint study agreement dengan Keppel Infrastructure dan Chevron dalam pengembangan hidrogen dan amonia hijau.
Pertamina NRE meneken joint study agreement dengan Keppel Infrastructure dan Chevron dalam pengembangan hidrogen dan amonia hijau. (Foto: Arsip Pertamina).
Jakarta, CNN Indonesia --

Pertamina Power Indonesia (Pertamina NRE), Keppel Infrastructure, dan Chevron resmi menandatangani joint study agreement (JSA) dalam pengembangan hidrogen dan amonia hijau menggunakan energi terbarukan.

Nantinya proyek energi baru terbarukan tersebut akan dilaksanakan di Sumatera. Penandatanganan JSA berlangsung di Business 20 (B20) Investment Forum yang diadakan menjelang B20 Summit di Bali.

"Pengembangan hidrogen hijau dan amonia hijau memiliki peran penting dalam roadmap Net Zero Emissions Indonesia," ujar CEO Pertamina NRE Dannif Danusaputro dalam keterangannya, Jumat (11/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

JSA di antara ketiga pihak akan membahas mengenai kelayakan pengembangan fasilitas hidrogen hijau, dengan kapasitas produksi minimal 40 ribu ton per tahun. Pengembangan ini didukung oleh setidaknya 250-400 MW energi panas bumi pada tahap awal.

Fasilitas produksi hidrogen akan memiliki potensi untuk ditingkatkan hingga 80 ribu dan 160 ribu ton per tahun yang bergantung pada ketersediaan energi panas bumi serta permintaan pasar.Menurut laporan International Energy Agency (IEA), Indonesia bakal memiliki rencana yang baik dalam mencapai net zero emission pada 2060.

Hidrogen dan amonia telah diidentifikasi sebagai bahan bakar rendah karbon yang merupakan bagian penting dari perencanaan ini.JSA nantinya akan menggabungkan kekuatan yang saling melengkapi di antara Pertamina NRE dengan Keppel Infrastructure selaku penyedia solusi infrastruktur energi yang berbasis di Singapura, serta Chevron yang merupakan perusahaan energi multinasional yang bergerak menyediakan energi terjangkau, andal, dan bersih.

Indonesia sendiri diakaui memiliki sekitar 40 persen dari potensi sumber daya panas bumi dunia, memiliki peluang pemanfaatan energi panas bumi sebagai sumber energi yang terpercaya dan stabil. Khususnya, untuk menghasilkan amonia hijau atau hidrogen hijau.

CEO Keppel Infrastructure Cindy Lim mendukung kerja sama ini untuk mengeksplorasi penggunaan perdana energi panas bumi dan energi terbarukan lainnya.

"Indonesia adalah negara dengan sumber daya besar yang memiliki potensi energi terbarukan dan rendah karbon yang sangat tinggi," katanya.

Hal senada disampaian Wakil Presiden Hydrogenm Chevron New Energies, Austin Knight.

"Kami memiliki sejarah panjang beroperasi di Indonesia dan bekerja sama dengan Pertamina, serta memiliki hubungan kerja yang erat dengan Keppel Infrastructure. Kami berharap dapat memanfaatkan keahlian bersama ini untuk mempelajari dan mengevaluasi peluang bisnis rendah karbon di kawasan ini," tegasnya.

(osc)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER