Mengenal G20, Forum Raksasa Global yang Punya Hajat di Bali Pekan Ini

CNN Indonesia
Senin, 14 Nov 2022 11:25 WIB
G20 atau Group of Twenty adalah forum kerja sama multilateral yang terdiri dari negara-negara besar di dunia. Berikut ulasannya.
G20 atau Group of Twenty adalah forum kerja sama multilateral yang terdiri dari negara-negara besar di dunia. Ilustrasi (IStockphoto/Bet_Noire).
Jakarta, CNN Indonesia --

Group of Twenty (G20) adalah forum kerja sama multilateral yang terdiri dari negara-negara besar di dunia.

Melansir situs bi.go.id, G20 mewakili lebih dari 60 persen populasi bumi, 75 persen perdagangan global, termasuk 80 persen produk domestik bruto (PDB) dunia.

Anggota G20 terdiri atas Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, China, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Korea Selatan, Rusia, Perancis, Turki, dan Uni Eropa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Indonesia mendapatkan tongkat estafet presidensi G20 dari Italia pada Oktober 2021. Sebagai tuan rumah atau presidensi, Indoneisa mengusung tema "Recover Together, Recover Stronger" untuk mengajak dunia saling mendukung pulih bersama dan tumbuh lebih kuat.

Namun, tahun ini, setidaknya tiga negara absen dalam helatan internasional yang digelar di Bali pada 15-16 November 2022.

Ketua Bidang Dukungan Penyelenggaraan Acara G20 Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan ketiga kepala negara yang absen berasal dari Rusia, Brasil, dan Meksiko.

Menurutnya, Presiden Rusia Vladimir Putin tak bisa hadir disebabkan masalah di dalam negeri yang harus diselesaikan. Sementara, Presiden Brasil Jair Bolsonaro kini berada dalam masa transisi pemerintahan usai kalah dalam Pemilu yang digelar akhir Oktober lalu.

Sedangkan, Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador disebut memang tidak pernah keluar dari negaranya.

"Sepanjang yang saya tahu, presiden Meksiko tidak pernah keluar dari Meksiko. Jadi, itu tiga pemimpin yang tidak akan hadir [dalam G20]," papar Luhut yang juga merupakan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi itu.

Hingga saat ini, sejumlah kepala negara telah tiba di Bali untuk mengikuti KTT G20 seperti Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol, dan Menlu Rusia Sergey Lavrov.

Selain itu, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, Menlu Meksiko Marcelo Ebrard Casaubon, dan pejabat berbagai organisasi internasional lain juga telah tiba dan bersiap untuk gelaran konferensi ini.

Sejarah

Sejarah singkat pembentukan G20 bermula dari kekecewaan komunitas internasional atas kegagalan G7 memecahkan persoalan krisis ekonomi pada 1998.

Melansir Sherpag20indonesia.ekon.go.id, saat itu kelompok G7 yang terdiri dari Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat dianggap gagal memberikan solusi atas krisis 1998 yang berdampak ke banyak negara, khususnya di Asia.

Untuk itu, komunitas internasional menilai negara-negara berpendapatan menengah dan memiliki pengaruh ekonomi sistemik harus diikutsertakan dalam perundingan global. Setahun kemudian, atas saran Menteri Keuangan G7, maka Forum G20 pun digelar untuk mencari solusi permasalahan ekonomi.

Sejak itu lah, G20 dihadiri para menteri keuangan dan gubernur bank sentral negara anggota G20 untuk berdiskusi terkait krisis keuangan global pada 1997-1999. Seiring waktu, KTT G20 yang rutin diadakan setiap tahun itu juga dihadiri oleh para kepala negara.

Tak sama dengan organisasi multilateral lainnya, G20 tak memiliki sekretariat permanen. Oleh sebab itu, presidensi atau tuan rumah G20 yang dipilih berdasarkan rotasi memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan KTT G20.

Bersambung ke halaman berikutnya...

Tujuan dan Peran G20

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER