Rupiah Keok ke Rp15.519 Usai Kebangkitan Yield Obligasi AS

CNN Indonesia
Senin, 14 Nov 2022 16:01 WIB
Rupiah melemah 0,16 persen menjadi Rp15.519 per dolar AS pada Senin (14/11) sore karena imbal hasil obligasi AS bangkit.
Rupiah melemah 0,16 persen menjadi Rp15.519 per dolar AS pada Senin (14/11) sore karena imbal hasil obligasi AS bangkit. (ANTARA FOTO/Reno Esnir).
Jakarta, CNN Indonesia --

Nilai tukar rupiah berada di level Rp15.519 per dolar AS pada Senin (14/11) sore. Mata uang Garuda melemah 24 poin atau 0,16 persen dari perdagangan sebelumnya.

Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp15.499 per dolar AS.

Mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau berada di zona merah. Yen Jepang melemah 0,66 persen, baht Thailand menguat 0,56 persen, peso Filipina melemah 0,03 persen, won Korea Selatan melemah 0,58 persen, dan yuan China menguat 0,76 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dolar Singapura melemah 0,07 persen dan dolar Hong Kong melemah 0,04 persen pada penutupan perdagangan sore ini.

Sedangkan, mata uang utama negara maju kompak berada di zona merah. Tercatat euro Eropa melemah 0,17 persen, poundsterling Inggris melemah 0,25 persen, dan franc Swiss melemah 0,28 persen.

Lalu, dolar Australia melemah 0,22 persen, dan dolar Kanada melemah 0,03 persen.

Analis DCFX Lukman Leong mengatakan pelemahan rupiah pada penutupan perdagangan ini dikarenakan bank sentral AS, The Fed masih bakal tetap hawkish melihat inflasi AS yang meski sudah turun, namun tetap tinggi.

"Rupiah melemah terhadap dolar AS di tengah sentimen pasar yang mix dan dolar AS menguat dan imbal hasil obligasi rebound merespons pernyataan anggota The Fed Christopher Waller yang mengatakan bank sentral tidak akan melunak dalam upaya melawan inflasi," ujarnya kepada CNNIndonesia.com.

[Gambas:Video CNN]



(ldy/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER