Tiga Negara Penyumbang Surplus Dagang Terbesar Indonesia

CNN Indonesia
Rabu, 16 Nov 2022 07:43 WIB
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat negara penyumbang surplus dagang terbesar Indonesia adalah India, China, dan Amerika Serikat.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat negara penyumbang surplus dagang terbesar Indonesia adalah India, China, dan Amerika Serikat. Ilustrasi. (CNN Indonesia/ Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tiga negara menjadi penyumbang surplus perdagangan terbesar Indonesia pada Oktober 2022. Ketiganya yaitu India, Amerika Serikat (AS), dan China.

"Neraca perdagangan mencatat surplus sebesar US$5,67 miliar. Jadi neraca perdagangan sampai Oktober 2022 ini membukukan surplus selama 30 bulan berturut-turut sejak Mei 2020," ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto saat konferensi pers, Selasa (15/11).

Bulan lalu, surplus terjadi karena nilai ekspor melonjak 0,13 persen dari US$24,78 miliar pada September menjadi US$24,81 miliar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara, nilai impor hanya US$19,14 miliar atau turun 3,40 persen dari posisi sebelumnya yang sebesar US$19,81 miliar.

Surplus neraca dagang ditopang oleh surplus komoditas nonmigas sebesar US$7,66 miliar. Di sisi lain neraca dagang migas RI defisit US$1,99 miliar.

Dalam pemaparannya, Setianto menjelaskan India merupakan negara penyumbang surplus perdagangan non migas terbesar senilai US$1,69 miliar.

Ekspor ke India tercatat mencapai US$2,11 miliar, jauh di atas impornya yang sebesar US$418,1 juta. Beberapa produk yang menyumbang surplus terbesar adalah bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewani/nabati, dan besi dan baja.

Setelah itu, AS mengekor dengan surplus senilai U$1,28 miliar yang berasal dari ekspor senilai US$2,06 miliar dan impor US$781,4 juta. Produk penyumbang surplus terbesar adalah mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya, lemak dan minyak hewani/nabati, serta alas kaki.

Di posisi ketiga, Indonesia mencatat surplus dagang dengan China sebesar US$1,045 miliar yang berasal dari selisih ekspor US$6,24 miliar dan impor US$5,2 miliar. Surplus ini berasal dari sejumlah produk di antaranya bahan bakar mineral, besi dan baja, serta lemak dan minyak hewan/nabati.

[Gambas:Video CNN]



(skt/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER