Jakarta, CNN Indonesia --
Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) terus terjadi. Beberapa perusahaan teknologi skala global, seperti Meta, Shopee, Netflix, termasuk dalam daftar perusahaan yang mengurangi jumlah pekerjanya tahun ini.
Berikut perusahaan teknologi global PHK karyawan sepanjang 2022:
1. Amazon
Amazon melakukan PHK terhadap 10 ribu karyawan karyawannya sejak Rabu (16/11). Juru bicara Amazon Kelly Nantel mengungkap sejumlah karyawan yang terkena PHK mulai mencari pekerjaan baru lewat LinkedIn dan mengunggahnya secara terbuka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada Selasa malam hingga Rabu pagi, banyak pekerja Amazon yang di-PHK mengunggah secara terbuka di LinkedIn bahwa mereka terdampak pemutusan hubungan kerja dan sedang mencari pekerjaan," ujar Nantel dilansir dari CNN, Kamis (17/11).
Ia mengaku PHK massal yang dilakukan ini bukan hal mudah, namun beberapa faktor, seperti kondisi ekonomi global yang memburuk terus memengaruhi kemampuan perusahaan untuk beroperasi.
"Termasuk perekrutan massif selama beberapa tahun, sejumlah tim membuat penyesuaian dan dalam beberapa kasus peran tertentu tidak lagi diperlukan," papar Nantel.
2. Sea
Sea Ltd, induk Shopee, dikabarkan melakukan PHK terhadap 7.000 karyawan atau sekitar 10 persen dari jumlah tenaga kerjanya dalam enam bulan terakhir. Tahun lalu, perusahaan tercatat mempekerjakan 67 ribu karyawan.
Dilansir Bloomberg, Selasa (15/11), sumber anonim yang mengetahui masalah itu mengungkapkan pemangkasan karyawan dilakukan lantaran perusahaan tengah tengah berupaya untuk menahan kerugian yang membengkak dan menarik kembali perhatian investor.
Baru-baru ini, sumber anonim The Information menyebut pemangkasan terbaru mencakup rekrutmen, manajemen hubungan karyawan, pelatihan, dan fungsi sumber daya manusia lainnya di Singapura dan China.
3. Meta
Perusahaan induk Facebook, Meta Platforms Inc, akan melakukan PHK terhadap lebih dari 11 ribu karyawan atau 13 persen dari total karyawannya.
Per akhir September, perusahaan mempekerjakan 87.314 karyawan. PHK massal itu merupakan yang pertama kali dilakukan sejak 18 tahun berdiri.
Keputusan itu diambil di tengah lonjakan biaya dan pelemahan pasar iklan. Langkah itu juga serupa dengan yang diambil sejumlah perusahaan teknologi raksasa lainnya, termasuk Twitter dan Microsoft.
CEO Meta yang juga salah satu orang terkaya dunia, Mark Zuckerberg mengatakan PHK ini merupakan keputusan tersulit yang pernah ia lakukan dalam sejarah Meta.
"Saya memutuskan untuk mengurangi ukuran tim kami sekitar 13 persen dan melepaskan lebih dari 11 ribu karyawan berbakat kami. Kami juga mengambil sejumlah langkah tambahan untuk menjadi perusahaan yang lebih ramping dan lebih efisien dengan memangkas pengeluaran diskresioner dan memperpanjang pembekuan perekrutan hingga kuartal I," ungkapnya seperti dikutip dari website resmi perusahaan.
4. Shopee
Shopee Thailand melakukan PHK terhadap 10 persen dari total karyawan di negara tersebut. Dilansir dari The Thaiger, Kamis (29/9), jumlah orang yang terkena PHK sebanyak 100 orang. Shopee melakukan PHK dalam rangka restrukturisasi perusahaan.
Manajemen perusahaan teknologi multinasional Singapura tersebut mengatakan restrukturisasi dilakukan guna meningkatkan efisiensi operasional untuk membuat perusahaan lebih gesit, dan mampu mengembangkan pertumbuhan jangka panjang.
Shopee telah merestrukturisasi bisnisnya di banyak negara pada 2022. Hal itu dilakukan untuk membuat perusahaan lebih mandiri.
5. Netflix
Layanan streaming Netflix kembali melakukan PHK terhadap 300 karyawan akibat pendapatan yang berkurang.
"Sementara kami terus berinvestasi secara signifikan dalam bisnis, kami membuat penyesuaian ini sehingga biaya kami tumbuh sejalan dengan pertumbuhan pendapatan kami yang lebih lambat," kata juru bicara Netflix seperti dikutip CNN, Kamis (23/6). PHK ini sekitar 3 persen dari total 11 ribu karyawan Netflix. PHK sebagian besar terjadi di AS.
Sebelumnya, Netflix melakukan terhadap 150 karyawan usai merugi karena kehilangan pelanggan dalam jumlah besar. PHK ini setara 2 persen dari total 11 ribu karyawan Netflix.
6. Microsoft
Microsoft Corp (MSFT.O) memutus hubungan kerja (PHK) dengan 1.000 orang karyawan. Kebijakan itu berdampak pada kurang dari 1 persen total pekerja di perusahaan tersebut. Tercatat, per 30 Juni 2022, Microsoft memiliki 221 ribu orang pekerja.
"Seperti semua perusahaan, kami mengevaluasi prioritas bisnis kami secara teratur dan membuat penyesuaian struktural yang sesuai," terang juru bicara Microsoft, dikutip dari Reuters pada Rabu (19/10).
Perusahaan disebut akan terus berinvestasi dalam bisnis mereka dan mempekerjakan karyawan di area pertumbuhan utama pada tahun depan.
Pada Juli lalu, Microsoft juga telah melakukan PHK terhadap sejumlah kecil karyawan, beberapa hari setelah pembuat perangkat lunak memulai tahun fiskal 2023, imbas dari perubahan struktural. Jumlah karyawan yang di PHK kurang dari 1 persen dari total karyawan perusahaan software yang mencapai 181 ribu per Juni 2021.
[Gambas:Video CNN]