Rupiah Menguat Tipis ke Rp15.686 Jelang Pidato Bos The Fed
Nilai tukar rupiah ditutup di level Rp15.686 per dolar AS pada Rabu (23/11) sore. Mata uang Garuda menguat 10 poin atau 0,06 persen dari perdagangan sebelumnya.
Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah menguat ke posisi Rp15.700 per dolar AS pada perdagangan hari ini.
Mata uang di kawasan Asia terpantau bergerak bervariasi. Tercatat dolar Singapura melemah 0,29 persen, yuan China minus 0,15 persen, yen Jepang minus 0,01 persen, dan rupee India minus 0,06 persen.
Sedangkan, ringgit Malaysia menguat 0,1 persen, won Korea Selatan menguat 0,34 persen, peso Filipina menguat 0,72 persen, dan dolar Hong Kong menguat 0,01 persen.
Senada, mata uang negara maju juga bergerak bervariasi. Franc Swiss menguat 0,08 persen, euro Eropa menguat 0,3 persen, dan dolar Australia menguat 0,11 persen. Sementara, Poundsterling Inggris melemah 0,02 persen dan dolar Kanada stagnan.
Analis DCFX Futures Lukman Leong mengatakan meski menguat rupiah bergerak relatif datar hari ini.
Hal ini terjadi karena investor masih menunggu pidato Gubernur The Fed Jerome Powell yang disinyalir akan kembali menaikkan suku bunga acuan.
"Investor cenderung wait and see akan pidato Powell yang diperkirakan akan hawkish dan sejalan dengan sikap pejabat-pejabat The Fed lainnya akhir-akhir ini," kata Lukman kepada CNNIndonesia.
Selain itu, investor juga menantikan Black Friday pada 25 November mendatang untuk mengukur daya beli masyarakat dan sebagai petunjuk akan kekuatan ekonomi.