Airlangga Ingatkan Potensi Ekonomi Digital RI: Perkuat Fundamental

Kemenko Perekonomian | CNN Indonesia
Rabu, 23 Nov 2022 19:29 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto meminta penguatan sejumlah aspek fundamental untuk menghadapi pasar ekonomi digital dunia.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto. (Foto: Arsip Kemenko Perekonomian)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto, mengingatkan bahwa 40 persen pangsa pasar ekonomi digital ASEAN berada di Indonesia. Bahkan, nilai transaksi ekonomi digital Indonesia diprediksi mampu mencapai US$130 miliar pada 2025, dan akan terus naik hingga US$360 miliar di 2030.

Merespons tantangan dan peluang tersebut, Airlangga meminta semua pihak mendukung langkah penguatan sejumlah aspek fundamental, seperti infrastruktur, sumber daya manusia (SDM) digital, serta regulasi dan kebijakan yang adaptif, agile, dan forward looking.

"Pembangunan infrastruktur pada Lapisan Backbone (Jaringan Palapa Ring); Lapisan Middle-mile (Satelit Satria dan Satelit Low Earth Orbit), dan Lapisan Last-mile (Base Transceiver Station/BTS) juga harus kita percepat serta kita tingkatkan utilisasinya," ujar Menko Airlangga dalam acara 5th DataGovAI Websummit 2022, Peluncuran Buku berjudul "Future, Benefit, Singularity & Governance of Technology", dan Anugerah Apresiasi e-Award 2022, Selasa (22/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Airlangga mengingatkan bahwa penerapan teknologi digital diharapkan akan mampu menghasilkan kebijakan yang lebih tepat sasaran, meningkatkan pelayanan publik, serta mendukung transparansi dan akuntabilitas.

Selanjutnya, dia melanjutkan, dalam upaya mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik juga telah bangun Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dengan memanfaatkan teknologi digital (TIK), guna memberikan layanan publik lebih efektif, efisien, akuntabel dan terpercaya.

Semangat pembenahan fundamental ini, tegas Airlangga, seiring dengan kemampuan RI melihat keberhasilan menavigasi KTT G20 hingga mencapai puncaknya dengan ditetapkannya Deklarasi Bersama Para Pemimpin G20 atau G20 Bali Leaders' Declaration. Deklarasi tersebut dianggap memiliki makna sangat strategis dalam akselerasi pemulihan ekonomi dunia.

"Pada KTT G20, Presiden menekankan pentingnya memberikan jaminan keamanan digital dan perlindungan privasi guna membangun kepercayaan di sektor digital. Perlu ditingkatkan upaya bersama dalam memperkuat literasi digital serta memastikan bahwa manfaat digital bisa dirasakan secara merata," jelas Airlangga.

Dalam Deklarasi tersebut, Airlangga mengingatkan, hal pertama yang digaungkan adalah mengenai pentingnya upaya percepatan transformasi ekosistem ekonomi digital dalam mencapai agenda Sustainable Development Goals (SDGs).

Lingkungan online yang tangguh, aman, dan terlindungi diperlukan untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap ekonomi digital. Selain itu, konektivitas digital yang terjangkau dan berkualitas merupakan unsur utama dalam mendorong inklusivitas dan transformasi digital. Dalam poin ini juga ditegaskan pentingnya data bagi pembangunan, pertumbuhan ekonomi, dan kesejahteraan sosial.

Kedua, sambungnya, mendorong kolaborasi internasional untuk mengembangkan literasi dan ketrampilan digital yang berdampak positif dan menjangkau semua elemen masyarakat.

Ketiga, menekankan bahwa teknologi digital merupakan kunci untuk pemulihan dan pemberdayaan di berbagai sektor. Termasuk untuk membangun sistem pangan dan pertanian yang tangguh, menciptakan lapangan kerja yang layak dan berkelanjutan, mendukung perdagangan, industrialisasi dan investasi yang inklusif, meningkatkan produktivitas, serta membuka potensi ekonomi masa depan.

"Upaya Presidensi G20 Indonesia untuk memperkuat kerja sama antar negara dalam mendukung transformasi digital, sejalan dengan fokus Keketuaan Indonesia di ASEAN pada 2023," pungkas Airlangga.

(rir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER