Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengungkapkan pencairan gaji ke-13 bagi pegawai negeri sipil (PNS) atau aparatur sipil negara (ASN) akan memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia.
Menurutnya, dampak yang paling terlihat dari pemberian gaji ke-13 ada pada sektor konsumsi rumah tangga yang merupakan sektor utama pendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
"Pemberian gaji ke-13 akan menghasilkan dampak kepada konsumsi rumah tangga sebesar 0,05 persen. Secara keseluruhan kepada PDB memberikan dampak 0,055 persen," ujar Susi kepada CNNIndonesia.com, Rabu (22/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anak buah Menko Perekonomian Airlangga Hartarto ini menjelaskan, untuk tahun ini skema pemberian gaji ke-13 memasukkan perhitungan tunjangan kinerja sebesar 50 persen. Hal ini berdampak juga pada peningkatan belanja APBN.
Peningkatan belanja untuk dibagikan ke masyarakat melalui gaji ke-13 sebesar Rp2 triliun dibandingkan tahun lalu tanpa tunjangan kinerja. Dampak inilah yang masuk ke perekonomian baik secara langsung dan tidak langsung.
Dampak langsungnya terjadi pada belanja pemerintah yang diperkirakan sebesar 0,33 persen. Sedangkan dampak tidak langsung terhadap konsumsi rumah tangga yaitu peningkatan income ASN yang akan mendorong belanja pada rumah tangga ASN.
"Namun, outlook perekonomian sebesar 5,2 persen telah memperhitungkan dampak dari pemberian gaji ke-13 maupun THR," pungkasnya.