Anggota BPJS Watch Timboel Siregar mengkritik rencana Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang ingin memeriksa 1.000 data orang kaya karena dianggap membebani negara.
Dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI, Budi memang meminta agar orang kaya jangan menggunakan BPJS Kesehatan, sehingga tak perlu menjadi beban negara.
Menurut Timboel, peserta JKN adalah orang yang mendaftar dan membayar iuran. Pasal 16 UU SJSN mengatakan peserta berhak mendapatkan manfaat. Sehingga, orang kaya yang mendaftar dan membayar iuran berhak akan manfaat BPJS Kesehatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi orang kaya yang mendaftar dan membayar iuran pun berhak mendapatkan manfaat. Orang kaya pun membayar iuran dan bergotong royong," ujar Timboel dalam keterangan tertulis, Jumat (25/11).
Timboel menilai pernyataan tersebut tak seharusnya muncul dari seorang menteri kesehatan. Justru, ia menilai harusnya sebagai pihak pemerintah mengajak masyarakat ikut dalam program negara.
"Seharusnya pak menteri mengajak orang kaya yang belum mendaftar untuk segera mendaftar di JKN sehingga bergotong royong dengan seluruh rakyat, dan bagi yang menunggak iuran harus segera membayarkan tunggakan iurannya," imbuhnya.
Timboel mengungkapkan total iuran BPJS Kesehatan sepanjang 2021 mencapai Rp143,3 triliun, sebagian merupakan berasal dari orang kaya. Artinya, tidak ada bedanya orang kaya dan miskin, sama-sama memiliki hak.
"Ini artinya seluruh peserta termasuk orang kaya pun ikut mengiur sehingga sepanjang 2021 terkumpul Rp143,3 triliun, dan orang kaya pun ikut mendapatkan manfaat JKN sehingga biaya pelayanan Kesehatan yang dikeluarkan BPJS Kesehatan," pungkasnya.
Sementara, sepanjang tahun yang sama, jumlah pengeluaran klaim BPJS Kesehatan mencapai Rp90,33 triliun.
Adapun total pemanfaatan program JKN oleh masyarakat Indonesia sebanyak 392,9 juta kunjungan, yang terdiri dari kunjungan sakit sebanyak 233,1 juta dan kunjungan sehat sebanyak 159,8 juta, atau secara umum rata-rata kunjungan sebanyak 1,1 juta per hari kalender.
"Jadi menurut saya, dengan bergotong royong penerimaan iuran akan mampu mendukung pembiayaan Kesehatan seluruh rakyat. Dengan bergotong royong tidak ada kata 'membebani', semua ikut bergotong royong untuk kesejahteraan bersama," katanya.