Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan pihaknya akan mengirim inspektur tambang untuk meninjau tambang ilegal di Klaten, Jawa Tengah.
Hal ini menyusul dugaan keberadaan 'bekingan' tambang ilegal di Klaten adalah sosok yang mengerikan atau cukup disegani, sebagai mana disinggung oleh Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.
Arifin menyebut inspektur tambang itu akan diberangkatkan ke Klaten untuk melihat lokasi dan mencari fakta soal keadaan tambang di sana.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami akan kirim inspektur tambang untuk langsung melihat di lokasi dan melihat fakta apa yang ada di sana," ujarnya di Gedung DPR RI, Selasa (29/11).
Sebelumnya, Gibran mengatakan 'bekingan' tambang ilegal di Klaten mengerikan sehingga tidak ada yang berani bertindak.
Hal tersebut ia sampaikan saat membalas keluhan warganet di Twitter. Gibran menuturkan keluhan soal tambang ilegal di Klaten juga kerap disampaikan oleh bupati.
"Ya pak. Ini bupati juga beberapa kali mengeluh ke saya. Backingan-nya ngeri," kata Gibran seperti dikutip dari akun Twitter pribadinya.
Adapun warganet yang mengadu itu mengatakan ada 20 titik lokasi tambang ilegal di Klaten yang belum ditindak tegas.
Menanggapi pernyataan Gibran, Kapolres Klaten AKBP Eko Prasetyo mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan untuk melakukan pengecekan.
"Ini kami sudah koordinasi dengan jajaran reserse, dengan pemerintah daerah, dengan pemerintah provinsi untuk melakukan pengecekan langsung di lapangan seperti apa. Kalau memang ada, ya kami tunggu penanganan lebih lanjut," ungkapnya seperti dikutip dari detik.com.
Eko menambahkan untuk menangani tambang, tidak cukup Polri sendirian karena terkait dengan banyak instansi.
Ia menegaskan Polres menjadikan persoalan tambang ilegal sebagai atensi. Hal itu sesuai dengan atensi Kapolri dan Kapolda.
"Tentu kami atensi. Itu atensi Kapolri dan Kapolda, kami tindak sesuai prosedur dan semuanya di situ (lereng Gunung Merapi)," tandas Eko.