Jokowi Sebut Indonesia Perlu Hati-Hati dan Waspada Hadapi 2023

tim | CNN Indonesia
Rabu, 30 Nov 2022 15:48 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan Indonesia perlu sangat hati-hati dan waspada dalam menghadapi berbagai ancaman ekonomi tahun depan. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan Indonesia perlu sangat hati-hati dan waspada dalam menghadapi berbagai ancaman ekonomi tahun depan. (Biro Pers Sekretariat Presiden).
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan Indonesia perlu sangat hati-hati dan waspada dalam menghadapi berbagai ancaman ekonomi tahun depan.

Menurutnya, meskipun saat ini perekonomian Indonesia sangat tangguh dan mampu tumbuh di atas 5 persen, tetapi ke depan tidak ada yang bisa memprediksi apa yang terjadi.

"Oleh sebab itu di 2023 betul-betul kita harus hati-hati dan waspada. Saya setuju kita optimis tapi tetap hati-hati dan waspada," ujarnya dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) di JCC Senayan, Rabu (30/11).

Hal pertama yang perlu diwaspadai Indonesia adalah penurunan ekspor. Kinerja ekspor nasional memang sangat positif di tahun ini, tercermin pada kuartal III 2022 masih bisa tumbuh 21,64 persen (yoy).

Begitu juga dengan tahun lalu, ekspor Indonesia mampu tumbuh hingga 29,83 persen sepanjang 2021. Bahkan, dibandingkan motor penggerak ekonomi lainnya, ekspor tumbuh paling tinggi.

"Ekspor Indonesia yang tahun ini, tahun yang lalu melompat sangat tinggi sekali, tapi hati-hati, tahun depan bisa menurun karena problem di China yang belum selesai, sehingga ekonomi mereka juga turun karena policy zero covid," jelasnya.

Tak hanya itu, Jokowi menyebutkan penyebab lain yang perlu diwaspadai bisa berdampak pada penurunan ekspor adalah kondisi perekonomian di Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa.

Apalagi perekonomian kedua kawasan ini sudah dipastikan akan sangat lemah dan bahkan berada di ujung lubang resesi.

Jika kondisi perekonomian di China, AS dan Eropa sebagai mitra dagang Indonesia melambat dan bahkan resesi, maka akan berdampak pada penurunan jumlah ekspor.

"Ekspor kita ke sana (AS) juga gede banget. Ekspor kita ke China itu juga gede banget, Uni Eropa juga gede. Oleh sebab itu hati-hati. Hati-hati," kata dia.

Selanjutnya, yang juga perlu diwaspadai adalah kinerja investasi. Saat ini, Indonesia telah mendapat kepercayaan dari berbagai negara untuk menaruh investasinya, maka jangan sampai implementasi kebijakan di lapangan menghalangi.

Apalagi, tahun depan target investasi naik dari saat ini Rp1.200 triliun menjadi Rp1.400 triliun. Di mana pada tahun depan, semua negara berebutan untuk mendapatkan investasi masuk ke negaranya.

"Tahun depan Rp1.400 triliun itu juga bukan angka yang kecil, bukan angka yang kecil karena semua negara berebut investasi. Semua negara bersaing merebut investor. Oleh sebab itu saya titip kepada seluruh kementerian, kepada gubernur, kepada bupati, kepada wali kota, jangan sampai ada yang mempersulit," pungkasnya.

[Gambas:Video CNN]



(ldy/sfr)
Lihat Semua
SAAT INI
BERITA UTAMA
REKOMENDASI
TERBARU
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
LIHAT SELENGKAPNYA

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

TERPOPULER