Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Kota Ternate, Maluku Utara, menjadi wilayah dengan inflasi paling rendah di antara 90 kota yang dipantau oleh lembaga tersebut.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa (Disjas) BPS Setianto mengatakan inflasi di Kota Ternate, Maluku Utara, mencapai 3,26 persen pada November kemarin.
"Inflasi terendah dari 90 kota yang kami amati ada di Ternate sebesar 3,26 persen," ujar Setianto dalam konferensi pers, Kamis (1/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Inflasi di Ternate disebabkan oleh kenaikan berbagai harga komoditas seperti, tarif angkutan udara dengan andil 1,21 persen, bensin andil 0,66 persen, bawang merah andilnya 0,39 persen, dan bahan bakar rumah tangga memberikan andil 0,21 persen.
Sedangkan, inflasi tertinggi ada di wilayah Tanjung Selor, Kalimantan sebesar 9,20 persen pada bulan lalu. Komoditas pendorongnya adalah angkutan udara dengan andil 2,07 persen, bensin andil 1,27 persen, bahan bakar rumah tangga andil 0,87 persen, dan cabai rawit andil 0,37 persen.
Sementara, di wilayah lainnya, seperti Sumatera inflasi paling tinggi ada di Kota Bukittinggi sebesar 7,01 persen. Lalu, Jawa tertinggi ada di Jember sebesar 7,76 persen.
Kemudian, inflasi di Bali Nusa Tenggara tertinggi ada di Kota Kupang sebesar 7,30 persen dan di Sulawesi tertinggi ada di Kota Parepare sebesar 7,11 persen.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan inflasi terendah memang ada di wilayah Maluku Utara. Hal ini terbukti dengan data yang baru saja dirilis BPS.
Jokowi bahkan menyebutkan rendahnya inflasi di Maluku Utara dikarenakan harga komoditas yang dijaga stabil, kenaikannya tidak setinggi wilayah lain.
"Maluku Utara itu, waktu saya ke Ternate, sebulan yang lalu saya cek di pasar harga-harga itu sangat stabil. Saya cek ke Bank Indonesia, berapa sih inflasi di Maluku Utara? 3,3 persen. Gimana nggak senang rakyatnya inflasi hanya 3,3 persen," kata Jokowi di Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI), Rabu (30/11).
Dengan kondisi ini, Jokowi bahkan menyebutkan masyarakat yang paling bahagia ada di Maluku. Bagaimana tidak, inflasi yang rendah didukung oleh pertumbuhan ekonomi tinggi yakni 27 persen.
"Jadi masyarakat yang paling bahagia itu di Maluku Utara karena ya angkanya jelas 27 persen growth dan inflasi 3,3 persen," pungkas Jokowi.