Sopir Truk Mogok Kerja, Stok Bensin 100 SPBU di Korsel Habis

CNN Indonesia
Selasa, 06 Des 2022 19:11 WIB
Pengemudi truk Korea Selatan kembali melakukan mogok massal yang berdampak pada minimnya pasokan bahan bakar di 100 pom bensin Negeri Gingseng tersebut.
Pengemudi truk Korea Selatan kembali melakukan mogok massal yang berdampak pada minimnya pasokan bahan bakar di 100 pom bensin Negeri Gingseng tersebut. Ilustrasi. (CNN Indonesia/Febri Ardani).
Jakarta, CNN Indonesia --

Pengemudi truk Korea Selatan kembali melakukan mogok massal yang berdampak pada minimnya pasokan bahan bakar di 100 pom bensin Negeri Gingseng tersebut.

Pemogokan terjadi lantaran mereka menolak program upah minimum yang berlaku pada 24 November kemarin. Mereka menuntut upah layak dan kondisi kerja yang lebih baik.

Mengutip Reuters, Selasa (6/12), mogok massal tersebut didukung oleh Konfederasi Serikat Buruh Korea (KCTU).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menanggapi mogok massal tersebut, Presiden Yoon Suk-yeol pada Minggu memerintahkan persiapan untuk mengeluarkan perintah kembali bekerja bagi pengemudi di sektor-sektor seperti penyulingan minyak dan pembuatan baja, di mana kerusakan ekonomi tambahan diperkirakan terjadi.

Hal tersebut sudah Yoon lakukan pada pekan lalu untuk meminta 2.500 pengemudi truk di industri semen kembali bekerja.

Akibat pemogokan itu, hingga Senin sore, hampir 100 SPBU kehabisan bahan bakar. Sekitar 60 persen dari mereka berada di Provinsi Seoul dan Gyeonggi, wilayah berpenduduk padat di dekat ibu kota, menurut data Korea National Oil Corp.

Jumlah SPBU yang kekurangan bahan bakar itu naik dari sebelumnya, 21 SPBU yang menurut Kementerian Perindustrian kehabisan bahan bakar pada 28 November.

Sebelumnya, di tengah melonjaknya biaya bahan bakar, sebanyak 25 ribu pengemudi truk meminta pemerintah untuk menyediakan sistem pembayaran minimum permanen yang dikenal sebagai 'Tarif Pengangkutan Aman', yang diperkenalkan sementara pada 2020 untuk sebagian kecil lebih dari 400 ribu pengemudi truk.

Dalam pemogokan kedua mereka dalam waktu kurang dari enam bulan, para pengemudi truk itu melawan hawa dingin yang pahit dan narasi pemerintah bahwa mereka adalah bangsawan buruh yang dibayar dengan baik.

Pemerintahan Yoon mengatakan tidak akan menyerah pada tuntutan serikat pekerja. Pemerintah mengatakan akan memperpanjang program saat ini selama tiga tahun lagi.

Han Sang-jin, juru bicara KCTU, mengatakan dampak pemogokan umum tidak jelas dan bergantung pada partisipasi.

Menteri Tenaga Kerja Lee Jung-sik mengatakan pada Senin bahwa pemogokan umum tidak akan memenangkan dukungan publik.

Kementerian Perindustrian Korsel mengatakan unjuk rasa tersebut telah mengganggu rantai pasokan Korea Selatan, dan menelan biaya lebih dari 3,2 triliun won atau U$2,46 miliar dalam pengiriman yang hilang selama 10 hari pertama.

Kerugian diperkirakan akan meningkat di berbagai industri, tetapi lalu lintas di pelabuhan sedikit meningkat menjadi 69 persen dari rata-rata sebelum pemogokan sejak pesanan kembali dikeluarkan.

[Gambas:Video CNN]



(dzu/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER