Cadangan Emas China Mengilap, Tembus 1.980 Ton Senilai Rp1.713 T
People's Bank of China atau bank sentral China mengaku menambah 32 ton emas senilai US$1,8 miliar ke dalam cadangannya. Penambahan ini membuat cadangan emas-nya meningkat, pertama kali sejak September 2019.
Dilaporkan, cadangan emas China saat ini mencapai 1.980 ton atau bernilai US$112 miliar setara Rp1.713 triliun (kurs Rp15.300 per dolar AS).
China tercatat memiliki cadangan emas terbesar keenam di dunia, setelah Rusia, Jerman, maupun Amerika Serikat yang mencapai 8.133,5 ton.
Mengutip Reuters, Kamis (8/12), China terkadang tidak melaporkan kepemilikan emasnya selama bertahun-tahun sebelum mengungkap penambahan ratusan ton ke dalam cadangan. Namun, di lain waktu, China mengklaim peningkatan cadangan emas bulanan yang stabil.
Dewan Emas Dunia (WGC) menuturkan bahwa bank sentral secara global membeli 399 ton emas pada kuartal ketiga tahun ini. Sejauh ini, angka tersebut tercatat yang paling besar dalam periode tiga bulan.
Sebagian ebsar emas itu dibeli oleh bank-bank sentral yang tidak melaporkan pembelian secara terbuka, memicu spekulasi bahwa negara-negara, seperti China dan Rusia, mungkin melakukan penimbunan.
Lihat Juga : |
Apalagi, permintaan emas yang lebih tinggi dari bank-bank sentral akan mendukung kenaikan harga emas yang saat ini diperdagangkan di kisaran US$1.775 per ounce.
Harga emas jatuh beberapa bulan terakhir karena kenaikan suku bunga bank sentral dan imbal hasil obligasi AS. Sehingga, logam mulia kuning tersebut menjadi kurang menarik bagi investor keuangan di Eropa dan AS.
Peningkatan cadangan emas China yang dilaporkan adalah bagian dari data yang dirilis oleh bank sentral China yang menunjukkan cadangan devisa naik lebih dari yang diperkirakan pada November.