Kedelai Impor Baru Masuk Akhir Desember Meski Harga Tahu Siap Melesat
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memastikan impor kedelai untuk produsen tahu dan tempe akan tiba akhir Desember ini. Pasalnya, butuh waktu setidaknya 45 hari untuk mengirimkan kedelai dari Amerika Serikat (AS).
Impor ini pun disebut telah dilakukan melalui Bulog.
"Karena jauh dari Amerika sana butuh waktu 45 hari kan, jadi diperkirakan Desember akhir, Januari awal sudah normal harganya," ucap Zulhas di Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Kamis (8/11).
Ia pun mengakui saat ini harga kedelai di pasar terbilang mahal sebab masih menggunakan impor yang lalu dan stoknya makin menipis.
Zulhas memaparkan harga kedelai berkisar di Rp13 ribu-Rp14 ribu. Nantinya, usai impor kedelai datang, harga itu akan ditekan jadi Rp11 ribu.
"Termasuk subsidinya seribu. Mudah-mudahan dengan (impor) itu harga akan turun," ucapnya.
Lebih jauh, Zulhas juga menanggapi para produsen tahu dan tempe yang mogok akibat harga kedelai kian membengkak. Menurutnya, tindakan itu justru akan merugikan para produsen sendiri.
"Kalau mogok kan rugi sendiri, jangan dong, nanti nggak laku, nggak dapet duit, nggak dapet cuan," tegasnya.
Sejumlah perajin tahu di Jakarta mogok untuk memprotes kenaikan harga kedelai pada awal pekan kemarin. Akibat aksi mogok itu, tahu di sejumlah pasar di Depok dan Jakarta kosong.
Salah satunya di PD Pasar Jaya Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Ipang selaku penjual tahu dan tempe tak lagi menjajakan tahu. Ia menuturkan sudah sejak Senin kemarin tahu tidak dijual.
"Tahu gak ada, dua hari demo (dari Senin). Sekarang ada demo Paguyuban Penjual Tahu se-Jabodetabek dan Banten. Mogok, semua setop produksi, jadi sama sekali (tahu) gak ada," katanya.
Menurutnya, kecil kemungkinan mengharapkan penurunan harga kedelai dari pemerintah. Oleh karena itu, langkah ini diambil untuk memberikan kesadaran kepada para pembeli bahwa tahu bakal mengalami kenaikan harga.