Jakarta, CNN Indonesia --
Hartono bersaudara kembali menduduki posisi pertama orang terkaya di Indonesia versi Forbes pada 2022 dengan total kekayaan US$47,7 miliar setara Rp745,7 triliun (kurs Rp15.625 per dolar AS).
Kekayaan Robert dan Michael Hartono tak lepas dari gurita bisnis yang mereka miliki, mulai dari industri rokok, perbankan, hingga ritel online dan media.
Hartono bersaudara menduduki posisi pertama orang terkaya di Indonesia versi Forbes dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2021 lalu, kekayaannya sebanyak US$42,6 miliar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan pada 2020, saat ekonomi tertekan akibat covid-19, Forbes mencatat kekayaan mereka masih bisa mencapai US$38,8 miliar.
Mengutip berbagai sumber, berikut beberapa gurita bisnis Hartono bersaudara yang membawa mereka ke takhta orang terkaya nomor satu di Indonesia:
1. Rokok
Semua berawal pada 1951 silam, ketika ayah mereka, Oei Wie Gwan membeli perusahaan rokok sekarat bernama NV Murup.
Olehnya, perusahaan rokok pemilik merek Djarum Gramofon itu 'diobati'. Merek produk yang awalnya bernama Djarum Gramofon dipangkas menjadi Djarum.
Upaya itu membuahkan hasil. Produk yang dihasilkan pabrik rokok terus berkembang. Meski menghadapi berbagai kendala, pada 1973 mereka sanggup melebarkan pangsa pasar Djarum hingga ke mancanegara, Amerika Serikat, Arab Saudi, Jepang, dan lain sebagainya.
2. Perbankan
Hartono bersaudara memutuskan untuk mengambil BCA dari keluarga Salim yang sudah kehilangan kontrol atas bank itu akibat krisis ekonomi pada 1998-1999 silam.
Lewat proses panjang, Hartono bersaudara melalui konsorsium Farindo Investments (Mauritius) Ltd dan Farallon Capital Management LLC berhasil menjadi pemegang suara mayoritas perusahaan dengan mengempit 51,15 persen saham emiten berkode BBCA tersebut.
3. Elektronik
Tak hanya berhenti di rokok dan bank, pada 1975, Hartono bersaudara juga melebarkan sayap bisnis ke beberapa industri. Salah satunya industri elektronik dengan mendirikan PT Indonesian Electronic & Engineering.
Kemudian, pada 18 September 1976 perusahaan tersebut berubah nama menjadi PT Hartono Istana Electronic lalu merger dan menjadi PT Hartono Istana Teknologi. Perusahaan elektronik milik Hartono bersaudara lebih dikenal dengan nama Polytron.
Polytron adalah perusahaan yang fokus memproduksi berbagai barang elektronik, seperti televisi, AC, ponsel, hingga kulkas. Saat ini, Polytron memiliki tiga lokasi pabrik di Jawa Tengah dengan jumlah karyawan lebih dari 10 ribu orang.
4. Properti
Hartono bersaudara juga terjun ke bisnis properti dan perhotelan dengan mengelola sejumlah kawasan perkantoran dan hotel mewah yang tersebar di beberapa tempat, antara lain, Grand Indonesia, Hotel Kempinski, Menara BCA, dan lainnya.
Dikutip dari detikcom, ada juga proyek properti lain dengan kelas menengah ke bawah yang dimiliki Hartono bersaudara. Ada World Trade Center (WTC) Mangga Dua, Mal Daan Mogot, Karawang Resinda, dan Padma Hotel Karawang.
5. Perkebunan
Selain dari sektor properti, pundi-pundi uang Hartono bersaudara juga berasal dari sektor perkebunan kelapa sawit. Di bidang perkebunan, mereka tercatat memiliki perkebunan kelapa sawit seluas 65 ribu hektare (ha) di Kalimantan Barat.
Selain perkebunan kelapa sawit yang dijalankan melalui PT Hartono Plantation Indonesia (HPI), perusahaan Hartono bersaudara itu juga mengembangkan komoditas lain, seperti cengkeh, tembakau, tebu, jarak kepyar, dan minyak atsiri.
6. Ritel Online dan Media
Grup Djarum milik Hartono bersaudara juga melebarkan sayap mereka ke sektor ritel online dan media. Mereka memiliki PT Global Digital Prima Venture yang menaungi Blibli.com, kaskus.co.id, Mindtalk, LintasME, Crazymarket, DailySocial.net.
[Gambas:Video CNN]