Nilai tukar rupiah ditutup di level Rp15.583 per dolar AS pada Jumat (9/12) sore. Mata uang Garuda menguat 37,5 poin atau 0,24 persen dari perdagangan sebelumnya.
Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah menguat ke posisi Rp15.687 per dolar AS pada perdagangan hari ini.
Mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau menguat. Tercatat dolar Singapura menguat 0,16 persen, yuan China 0,21 persen, won Korea Selatan 1,23 persen, dan rupee India 0,33 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu, peso Filipina dan yen Jepang masing-masing menguat 0,46 persen dan 0,21 persen. Sedangkan, ringgit Malaysia melemah 0,16 persen dan dolar Hong Kong minus 0,05 persen.
Sementara itu, mata uang negara maju bergerak bervariasi. Euro Eropa menguat 0,16 persen, poundsterling Inggris menguat 0,19 persen, dan Franc Swiss menguat 0,41 persen. Adapun dolar Australia melemah 0,02 persen dan dolar Kanada minus 0,1 persen.
Analis DCFX Futures Lukman Leong mengatakan rupiah menguat di tengah pelemahan dolar AS secara keseluruhan.
Menurutnya, penguatan rupiah juga ditopang oleh sentimen risk-on di bursa imbas pelonggaran lockdown covid-19 di China.
"Walau data penjualan ritel Indonesia lebih rendah dari perkiraan, namun sentimen risk-on di bursa oleh harapan pelonggaran lockdown covid-19 di China memberikan support pada rupiah," ujarnya kepada CNNIndonesia.com.