Komisi VII DPR mendukung PT PLN yang terus menghadirkan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) untuk mendukung ekosistem kendaraan listrik. Hal tersebut merupakan bagian dari upaya menurunkan emisi gas rumah kaca.
Demikian disampaikan anggota Komisi VII DPR Bambang Dwi Hartono dalam peresmian SPKLU di Kantor PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Jumat (9/12).
"Jika eksisting saat ini terdapat 12 unit SPKLU di 10 lokasi tersebar di Jateng DIY, dalam waktu dekat akan ditambah lagi sembilan unit. Ke depan jumlahnya harus diusulkan dan ditambah lagi, dan kita wajib support," kata Bambang saat peresmian SPKLU dikutip Selasa (13/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun saat ini jumlah SPKLU yang tersebar di seluruh Indonesia mencapai 569 mesin yang tersebar di 237 lokasi.
Sementara Anggota Komisi VII Dyah Roro Esti menyatakan, berdasarkan COP27 atau Konvensi Perubahan Iklim Internasional yang digawangi PBB, Indonesia telah meningkatkan target pengurangan emisi dari sebelumnya 29 persen menjadi 31 persen di 2030.
"Salah satu penyumbang terbesar emisi karbon adalah dari emisi yang ditimbulkan oleh alat transportasi. Oleh karena itu, kami di Komisi VII sangat mendukung upaya-upaya PLN dalam menumbuhkan ekosistem kendaraan listrik," kata Dyah.
Sedangkan, Direktur Distribusi PLN Adi Priyanto mengatakan, pengembangan kendaraan listrik memberikan manfaat yang besar kepada negara. Pengembangan kendaraan listrik ini salah satu strategi membantu pemerintah mengurangi beban impor BBM dan emisi karbon.
"Selain membantu pemerintah mengurangi impor BBM, tentunya yang lebih penting adalah untuk mengurangi emisi karbon, karena menjaga bumi ini adalah tugas kita bersama," kata Adi.
"Oleh karena itu mari kita galakkan ekosistem kendaraan listrik, berubah dari moda transportasi dengan metode combustion engine (BBM) ke kendaraan listrik," ujarnya.
Untuk meningkatkan sebaran SPKLU dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU), PLN juga membuka peluang kerja sama dengan skema franchise kepada seluruh pihak.
"Ekosistem kendaraan listrik harus dibangun dengan kolaborasi. Untuk itu, kami membuka kesempatan bagi seluruh pihak. Dan kami yakin, skema kerja sama ini akan membuat SPKLU dan SPBKLU tumbuh bak jamur di musim hujan," kata Adi.
(inh)