Nilai tukar rupiah berada di level Rp15.592 per dolar AS pada Rabu (14/12) sore. Mata uang Garuda menguat 64 poin atau 0,41 persen dari perdagangan sebelumnya.
Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp15.619 per dolar AS.
Mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau berada di zona hijau. Yen Jepang menguat 0,15 persen, baht Thailand menguat 0,06 persen, peso Filipina menguat 0,23 persen, won Korea Selatan menguat 0,59 persen, dan yuan China menguat 0,18 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dolar Singapura melemah 0,04 persen dan dolar Hong Kong menguat 0,04 persen pada penutupan perdagangan sore ini.
Sedangkan, mata uang utama negara maju kompak berada di zona hijau. Tercatat euro Eropa menguat 0,01 persen, poundsterling Inggris menguat 0,07 persen, dan franc Swiss menguat 0,05 persen.
Lalu, dolar Australia menguat 0,09 persen, dan dolar Kanada menguat 0,06 persen.
Analis DCFX Lukman Leong mengatakan penguatan rupiah pada penutupan perdagangan ini ditopang oleh data inflasi AS yang berakibat pada penurunan imbal obligasi pemerintah AS.
Selain itu, investor juga optimis dengan data neraca dagang Indonesia yang bakal dirilis besok, Kamis (15/12) kembali surplus.
"Di sisi lain, antisipasi akan data perdagangan Indonesia yang diperkirakan akan kembali mengalami surplus besar juga mendukung rupiah," ujar Lukman kepada CNNIndonesia.com.