Rupiah Lunglai ke Rp15.619 per Dolar AS Kena Sentimen The Fed

Nilai tukar rupiah berada di level Rp15.619 per dolar AS pada Kamis (15/12) sore. Mata uang Garuda melemah 26 poin atau 0,17 persen dari perdagangan sebelumnya.

Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp15.630 per dolar AS.

Mata uang di kawasan Asia terpantau bergerak bervariasi. Yen Jepang melemah 0,54 persen, baht Thailand melemah 1,26 persen, peso Filipina menguat 0,15 persen, won Korea Selatan melemah 0,61 persen, dan yuan China melemah 0,30 persen.

Kemudian, dolar Singapura melemah 0,41 persen dan dolar Hong Kong melemah 0,01 persen pada penutupan perdagangan sore ini.

Sedangkan, mata uang utama negara maju kompak berada di zona merah. Tercatat euro Eropa melemah 0,41 persen, poundsterling Inggris melemah 0,56 persen, dan franc Swiss melemah 0,44 persen.

Lalu, dolar Australia melemah 0,98 persen, dan dolar Kanada melemah 0,17 persen.

Analis DCFX Lukman Leong mengatakan rupiah melemah pada penutupan perdagangan karena kebijakan The Fed yang hawkish dengan kenaikan suku bunga sebesar 50 basis poin (bps) dibandingkan sebelumnya 75 bps.

Kemudian, dari sisi domestik pelemahan rupiah disebabkan oleh penurunan kinerja ekspor dan impor pada November 2022.

"Pertumbuhan ekspor dan impor yang lebih rendah dari perkiraan akan kembali memicu kekhawatiran perlambatan permintaan dan menekan rupiah," ujar Lukman kepada CNNIndonesia.com.