Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menceritakan tantangan pemerintah dalam melakukan konversi motor listrik, yakni minim kontribusi industri dalam negeri dan produksi baterai.
Tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dalam motor listrik baru mencapai 38 persen. Baterai menjadi komponen dengan kontribusi TKDN sekitar 15 persen.
"Sekarang ini dari komponen-komponen utama yang dipakai dalam motor listrik itu sebagian sudah bisa dibuat di dalam negeri, kecuali baterai," katanya kepada awak media di Kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Minggu (18/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, pembuatan body motor adalah hal mudah, tapi tidak dengan baterai. Meski begitu, Arifin mengatakan saat ini Indonesia sedang dalam proses pembuatan baterai listrik dalam negeri.
Di lain sisi, Arifin mengeluhkan soal minimnya kontribusi langsung industri dalam proses pembuatan komponen-komponen motor listrik. Padahal, pemerintah berjanji mendukung penuh industri tersebut.
"Masyarakat perlu kami sosialisasi supaya bisa tahu betul manfaatnya dan kami harus bisa mendorong kemampuan industri dalam negeri untuk bisa menyediakannya (komponen motor listrik), termasuk juga sarana infrastruktur untuk pengisian dan sebagainya," jelas Arifin.
Karenanya, ia berharap industri dalam negeri bisa membantu mempercepat target konversi motor listrik. Menurutnya, 120 juta motor BBM yang beredar di Indonesia harus bisa dikonversi ke motor listrik.
Jika 120 juta motor tersebut bisa dikonversi ke motor listrik, Arifin mengatakan Indonesia bakal menghemat sekitar 800 ribu barel minyak.
"Masalahnya adalah baru sedikit industri yang memang melakukannya, pelakunya. Untuk itu, ke depan kami perlu, bukan hanya di Jakarta, Bandung, atau Surabaya, tapi seluruh Indonesia ini bisa enggak industri-industri ini juga berpartisipasi dalam persiapan membuat komponen untuk motor listrik, terutama untuk konversi," pungkas Arifin.
Meski gencar mendorong konversi motor listrik, Arifin tidak merinci berapa besaran pasti subsidi bagi warga RI yang ingin beralih ke motor listrik.
Padahal, sebelumnya Menteri Perindustrian (Menperin) Agung Gumiwang Kartasasmita buka-bukaan soal nilai subsidi kendaraan listrik, yakni Rp5 juta untuk motor konversi dan Rp8 juta untuk beli baru.
Agus juga menyebut pemerintah bakal mensubsidi untuk pembelian mobil listrik yang memiliki pabrik di Indonesia sebesar Rp80 juta. Sedangkan pembelian mobil berbasis hybrid akan diberikan subsidi Rp40 juta.