Nestapa Ekonomi Argentina Meski Sukses Dibawa Messi Juara Piala Dunia

CNN Indonesia
Senin, 19 Des 2022 14:57 WIB
Argentina tengah menjadi sorotan usai merebut menjadi juara Piala Dunia 2022. Sayangnya, negara asal Lionel Messi itu ternyata masih didera krisis ekonomi.
Argentina tengah menjadi sorotan usai merebut menjadi juara Piala Dunia 2022. Sayangnya, negara asal Lionel Messi itu ternyata masih didera krisis ekonomi. (AFP/ODD ANDERSEN).
Jakarta, CNN Indonesia --

Argentina tengah menjadi sorotan usai merebut kemenangan dari Prancis sebagai juara Piala Dunia 2022. Sayangnya, di tengah gegap gempita tersebut, negara asal Lionel Messi itu ternyata masih didera krisis ekonomi.

"Argentina sedang sengsara, melalui naik turun ekonomi di mana kami selalu kesulitan memenuhi kebutuhan hingga akhir bulan, tapi kemenangan ini sempurna. Penderitaan kami terbayar," ujar seorang warga bernama Agustin Acevedo kepada AFP, dikutip Senin (19/12).

Laporan Dana Moneter Internasional (IMF) yang diterbitkan pada 2004 menyebut Argentina mengalami salah satu krisis ekonomi terburuk pada 2001-2002.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat itu, inflasi melonjak, pemerintah gagal membayar utang, sebagian besar sistem perbankan lumpuh, dan peso Argentina yang dulunya dipatok setara dengan dolar AS mencapai posisi terendah pada Juni 2022.

Seperti krisis keuangan lainnya di pasar negara berkembang, krisis Argentina bermula dari kombinasi kerapuhan dalam neraca pembayaran dan ketidakmampuan untuk menyusun respons kebijakan yang efektif.

Krisis berlanjut hingga pemerintah Argentina mengajukan pinjaman US$50 miliar atau Rp720 triliun ke IMF pada 2018.

Kendati, pada tahun ini Argentina mengungkapkan tak bisa membayar utang ke IMF sebesar US$45 miliar atau Rp648 triliun. Pemerintah mengaku tak memiliki dana untuk membayarnya.

Akibat terpuruknya negara itu, ribuan warga Argentina berunjuk rasa. Mereka menuntut tindakan untuk melawan inflasi yang tinggi dan meminta bantuan untuk orang miskin negara itu.

Demonstrasi itu berpusat di Buenos Aires. Mereka menekan pemerintahan Presiden Alberto Fernandez untuk berbuat lebih banyak demi meningkatkan daya beli pekerja yang semakin berkurang, dan memperhatikan lonjakan jumlah tunawisma.

Mengutip Reuters, tingkat kemiskinan Argentina turun tipis menjadi dari 37,3 persen pada semester II 2021 menjadi 36,5 persen pada paruh pertama tahun ini.

Beberapa peneliti menekankan orang miskin di negara itu tidak hanya mencakup mereka yang menganggur, tetapi juga mencakup semakin banyak orang yang memiliki pekerjaan membayar pajak di ekonomi formal, tetapi penghasilannya masih terlalu kecil untuk keluar dari kemiskinan.

"Sayangnya, selama beberapa dekade terakhir ini, memiliki pekerjaan tidak menjamin Anda bisa keluar dari rantai kemiskinan," ujar kata Eduardo Donza, sarjana di Universitas Katolik Argentina.

Sementara itu, data Trading Economics mencatat inflasi Argentina menjadi salah satu yang tertinggi di dunia pada November 2022 yakni sebesar 92,44 persen. Angka itu tercatat naik dari bulan sebelumnya sebesar 88 persen.

[Gambas:Video CNN]



(fby/dzu)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER