OBITUARI

Subroto, Sang Penggawa Energi Era Soeharto

CNN Indonesia
Selasa, 20 Des 2022 19:37 WIB
Menteri pertambangan dan energi periode 1978-1988 Subroto meninggal dunia pada usia 99 tahun, Selasa (20/12). (Department of Mining and Energy (Indonesia) via via Wikimedia Commons).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri pertambangan dan energi periode 1978-1988 Subroto meninggal dunia pada usia 99 tahun, Selasa (20/12).

Kabar duka itu disampaikan oleh Kementerian ESDM melalui unggahan akun Instagram @kesdm.

"Telah berpulang ke Rahmatullah pada hari Selasa, 20 Desember 2022 pukul 16.25 WIB di Jakarta pada usia 99 tahun," tulis unggahan tersebut.

Mengutip CNBC Indonesia, karir Subroto diawali dengan menjadi tentara dan menyandang pangkat Letnan II pada 1948.

Ia sempat ikut dalam perang kemerdekaan beberapa kali bersama beberapa rekan, seperti Wiyogo Atmodarminto, Soesilo Soedarman, Himawan Sutanto, Ali Sadikin, Yogi Supardi, dan Sayidiman Suryohadiprojo.

Usai perang berakhir, Subroto melanjutkan pendidikannya di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI) dan menyandang gelar sarjana pada 1955. Kemudian, ia mendapatkan beasiswa di Universitas McGill untuk program pascasarjana di bidang perdagangan luar negeri.

Setelah mendapatkan gelar Master of Arts dari Universitas McGill pada 1956, ia kembali ke Indonesia dan melanjutkan kuliah untuk mengambil program doktor di UI.

Subroto resmi mendapatkan gelar doktor pada 1958. Setelah itu, ia menjadi dosen di Sekolah Staf dan Komandan Angkatan Darat atau Seskoad Bandung, di mana salah satu muridnya adalah Eks Presiden Soeharto.

Pada era Presiden Soeharto, karir Subroto melesat dengan cepat. Ia diangkat menjadi menteri transmigrasi dan koperasi periode 1971-1973. Lalu, Subroto menjabat sebagai menteri tenaga kerja, transmigrasi, dan koperasi periode 1973-1978.

Kemudian, ia kembali dipercaya Soeharto sebagai menteri pertambangan dan energi selama dua periode, yakni 1978-1988.

Subroto juga pernah menjadi Presiden Konferensi OPEC periode 31 Oktober 1984-9 Desember 1985, dan menjadi sekretaris jenderal OPEC di Wina, Austria.

Selepas kursi pemerintahan, Subroto masih aktif di dunia energi. Ia mendirikan BIMASENA, Masyarakat Pertambangan dan Energi. Ia juga tercatat sebagai penasehat PT Medco Energi Internasional.



(dzu/sfr)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK