Sri Mulyani Sebut Subsidi Pembelian Kendaraan Listrik Pakai APBN 2023
Menteri Keuangan Sri Mulyani buka-bukaan soal anggaran yang akan dipakai pemerintah untuk mensubsidi pembelian kendaraan listrik.
Ia mengatakan subsidi akan dibayari APBN 2023.
"Nanti saya harus membahasnya antar kementerian/lembaga sendiri. Estimasi target, desain dan dengan DPR-nya, karena itu kan masuk APBN 2023 yang selama ini belum ada," ujarnya di Jakarta, Rabu (21/12).
Lihat Juga : |
Ia menambahkan kebijakan teknis soal kendaraan listrik yang pembeliannya akan disubsidi sedang digodok oleh kementerian teknis. Sementara Kementerian Keuangan fokus pada implikasi anggarannya.
Pihaknya tengah menunggu kalkulasi dari kementerian terkait.
"Makanya tadi, kalau kebijakan dan regulasinya kan harus dihitung, baru kemudian nanti saya akan membahas di dalam APBN-nya sendiri," katanya.
Pemerintah akan mensubsidi pembeli kendaraan listrik. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan subsidi akan diberikan dalam empat besaran.
Pertama, untuk pembelian mobil listrik, besarannya Rp80 juta. Kedua, pembelian mobil hybrid dengan besaran subsidi Rp40 juta.
Ketiga, pembelian motor listrik baru dengan besaran subsidi Rp8 juta. Sedangkan keempat, untuk motor konversi dengan besaran subsidi Rp5 juta.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pernah menyebut dana insentif yang disiapkan pemerintah sebesar Rp5 triliun.
"Sedang dibicarakan dengan menteri keuangan. Nilainya Rp 5 triliun, nanti dibagi, motor berapa, mobil berapa. Bus (listrik) juga kita pertimbangkan," kata Airlangga dalam konferensi pers virtual di laman YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (21/12).