Nilai tukar rupiah ditutup di level Rp15.592 per dolar AS pada Jumat (23/12). Mata uang Garuda melemah 10 poin atau minus 0,06 persen dari perdagangan sebelumnya.
Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah ke posisi Rp15.605 per dolar AS pada perdagangan sore ini.
Mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau bergerak di zona merah. Dolar Hong Kong melemah 0,08 persen, rupee India minus 0,11 persen, yen Jepang turun 0,16 persen, peso Filipina melemah 0,18 persen, won Korea Selatan 0,37 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan baht Thailand menguat 0,45 persen, dolar Singapura naik 0,38 persen, ringgit Malaysia 0,06 persen, dan yuan China naik 0,01 persen.
Sementara, mata uang negara maju mayoritas menguat. Poundsterling Inggris menguat 0,22 persen, euro Eropa plus 0,22 persen, dolar Kanada plus 0,27 persen, franc Swiss minus 0,09 persen, dan dolar Australia menguat 0,39 persen.
Senior Analis DCFX Lukman Leong mengatakan rupiah tertekan di awal perdagangan oleh revisi data PDB kuartal III AS yang lebih solid.
"Namun hari ini dolar AS berbalik melemah menjelang rilis data inflasi PCE AS yang diperkirakan akan menunjukkan kembali terjadinya penurunan," katanya kepada CNNIndonesia.com.
Hal itu katanya, membuat pelemahan rupiah hanya tipis.