Hitungan ESDM, Subsidi Konversi Motor Listrik Perlu Rp9 Juta per Unit

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif sudah menghitung nilai paling ideal untuk subsidi konversi kendaraan listrik. Besaran idealnya sekitar Rp7 juta sampai Rp9 juta per unit.

Menurutnya, hitungan-hitungan dilakukan dua tahun lalu setelah Kementerian ESDM melakukan survei ke sejumlah masyarakat yang ada di daerah. Hasilnya, masyarakat sangat tertarik mengubah motornya ke listrik, namun hanya mampu membayar sebesar Rp5 juta per unit.

"Jadi gini kita kan pernah melakukan survei kecil dulu, kira-kira masyarakat itu dari beberapa golongan, guru, beberapa masyarakat, petani, beberapa kategori, memang baru survei kecil. Responsnya mereka kalau konversi, kalau Rp5 juta mereka sanggup," ujarnya di kantor Kementerian ESDM, Jumat (23/12).

Dengan estimasi harga kendaraan listrik sekitar Rp12 juta hingga Rp14 juta per unit dan kemampuan masyarakat hanya Rp5 juta, maka ia menilai selisihnya adalah besaran ideal untuk subsidi.

"(Idealnya) In between antara Rp7 juta - Rp9 juta. Kalau bisa lebih banyak lebih bagus," ujarnya.

Arifin sangat mendorong subsidi untuk motor listrik karena Kementerian ESDM memang sudah memiliki program konversi motor listrik sejak beberapa tahun lalu. Langkah ini sejalan dengan Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 terkait dengan Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).

Dalam hal ini, Kementerian ESDM menargetkan 13 juta unit kendaraan bermotor menjadi motor listrik hingga 2030. Dari total tersebut, separuhnya berasal dari motor baru dan sebagian lainnya dari hasil konversi.

"Saya nggak mikir yang lain, cuma konversi listrik saja, konversi motor bekas aja," pungkasnya.

[Gambas:Video CNN]