Deretan Pengusaha Angkutan Umum Listrik di Tengah Isu Subsidi

CNN Indonesia
Kamis, 22 Des 2022 16:10 WIB
Jokowi membuka peluang insentif untuk angkutan umum berbasis listrik lokal selain pembelian mobil dan motor listrik.
Jokowi membuka peluang insentif untuk angkutan umum berbasis listrik lokal selain pembelian mobil dan motor listrik. Ilustrasi. (Hyundai Motor Group).
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka peluang insentif untuk angkutan umum berbasis listrik produksi dalam negeri selain pembelian mobil dan motor listrik. Namun, ia tidak menjelaskan secara detail soal pemberian insentif untuk angkutan umum listrik itu.

"Insentif untuk angkutan umum, selama produksinya di dalam negeri tentunya hitungannya berbeda," kata Jokowi dalam konferensi pers, Rabu (21/12).

Sejauh ini, pemerintah baru menetapkan subsidi sebesar Rp80 juta untuk pembelian mobil listrik baru dan Rp40 juta untuk mobil hybrid. Kemudian subsidi pembelian motor listrik baru Rp8 juta dan motor konversi Rp5 juta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berbicara mengenai angkutan umum listrik, beberapa pengusaha Indonesia telah memproduksi untuk segmen bus dan baru satu merek yang memastikan untuk segmen kendaraan niaga ringan. Berikut daftarnya:

1. Keluarga Bakrie

PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) memiliki anak usaha PT VKTR Teknologi Mobilitas (VKTR) yang memasok dan merakit bus listrik merek BYD dari China.

VKTR menyediakan bus listrik K-9 low deck dengan spesifikasi panjang 12 meter. Bus tipe itu telah resmi beroperasi di Jakarta sebagai armada Transjakarta dengan jumlah 30 unit yang didatangkan secara utuh dari China. Nantinya, perusahaan akan merakitnya di Indonesia.

2. Moeldoko

Perusahaan angkutan umum listrik lainnya adalah PT Mobil Anak Bangsa (MAB) di mana Staff Kepresidenan Moeldoko tercatat sebagai salah satu pendirinya. MAB memproduksi bus listrik dengan spesifikasi 12 meter.

Seiring berjalannya waktu, MAB tak cuma memproduksi bus listrik. Juli tahun ini, Moeldoko membocorkan bahwa MAB turut mengembangkan motor listrik dengan dinamo buatan sendiri.

3. BUMN INKA

PT INKA (Persero) juga berpotensi memperoleh subsidi angkutan listrik. BUMN ini telah mengembangkan dua jenis bus listrik di Indonesia yakni ukuran 8 meter dan 12 meter.

INKA menggandeng perusahaan asing asal Taiwan, Tron E yang menjadi pemasok sistem kelistrikan mulai baterai hingga motor listrik. Sedangkan untuk karoseri, INKA bekerjasama dengan perusahaan asal Malang, Jawa Timur, yaitu Piala Mas.

4. Alexander Barus

Alexander Barus merupakan CEO PT Sokonindo Automobile, perusahaan kerjasama (joint venture) antara Sokon Group (Hongkong) Company Limited dengan PT. Kaisar Motorindo Industri dari Indonesia.

Beberapa waktu lalu, perusahaan mengumumkan kerja sama dengan Transjakarta dalam penggunaan mobil listrik Gelora E sebagai armada angkutan umum Micro Trans di Jakarta. Uji coba dilakukan selama tiga bulan dimulai sejak September 2022.

Selain itu, Pemerintah Kota Palembang juga tengah melakukan uji coba terhadap produk yang sama yaitu Gelora E untuk digunakan sebagai angkutan umum.

[Gambas:Video CNN]



(fby/dzu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER