Groen mendirikan layanan pengiriman makanan yang dikenal dengan nama Just Eat Takeaway.com, dan mempublikasikannya di Euronext Amsterdam pada 2016. Ia juga menghabiskan banyak uang untuk mengakuisisi pesaingnya, seperti Delivery Hero, Just Eat, dan GrubHub.
Saham perusahaan milik Jitse Groen berada di puncaknya pada Oktober 2020, ketika pandemi covid-19. Namun, nilai anjlok hingga 72 persen selepas pandemi karena para pelanggan kembali ke restoran dan toko bahan makanan.
Harta miliarder asal Belanda itu turun drastis dari US$1,4 miliar menjadi kurang dari US$600 juta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kate Wang adalah salah satu pendiri RLX Technology, yang merupakan pemain terbesar di pasar rokok elektrik alias vape di China.
Apes bagi Wang tatkala Pemerintah China mengancam menasionalisasi penjualan rokok elektrik. Hal itu mendorong tuntutan hukum dari investor RLX, serta menguapnya harta kekayaan Wang dari US$5 miliar menjadi kurang dari US$500 juta.
John Foley terkenal berkat merek Peloton, yakni produsen alat pelatih kebugaran yang dilengkapi dengan teknologi pintar. Sempat cuan dan mengantongi harta US$1,5 miliar, Foley harus menerima kenyataan para pelanggannya kembali ke gym selepas pandemi covid-19.
Kenyataan pahit itu memaksa Peloton mengurangi produksi alat-alat kebugaran dan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Pada akhirnya, Foley dicoret dari daftar orang kaya usai hartanya tersisa kurang dari US$400 juta.
Wei Cheng sempat untung besar berkat perusahaan ride hailing miliknya, Didi, yang sukses mengusir Uber dari China.
Setelah melakukan perang harga dan mengantongi harta hingga US$1,2 miliar, Wei Cheng harus menerima kenyataan aplikasi buatannya dilarang Pemerintah China dengan alasan masalah keamanan siber. Akibatnya, harga saham Didi menurun drastis hingga 89 persen. Harta Will Wei Cheng pun ikutan anjlok menjadi kurang dari US$300 juta.
Berdasarkan data Forbes, tahun ini hanya ada 2.668 miliarder atau 87 lebih sedikit dari 2021. Jumlah kekayaan kolektifnya pun mencapai US$12,7 triliun atau US$400 miliar lebih rendah ketimbang tahun lalu.
Penurunan kekayaan paling tragis terjadi di Rusia. Terdapat 34 miliarder, di mana jumlah ini lebih sedikit dibandingkan tahun lalu. Ini terjadi setelah invasi Rusia ke Ukraina.
Miliarder China juga terdampak. Tindakan keras pemerintah terhadap perusahaan teknologi menyebabkan harta kekayaan 87 crazy rich China menciut.
(skt/pta)