Investor Khawatirkan PDB Dunia, Rupiah Lesu ke Rp15.719 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah berada di level Rp15.719 per dolar AS pada Rabu (28/12) sore. Mata uang Garuda melemah 56 poin atau 0,36 persen dari perdagangan sebelumnya.

Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp15.703 per dolar AS.

Mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau berada di zona merah. Yen Jepang melemah 0,42 persen, baht Thailand melemah 0,18 persen, peso Filipina melemah 0,49 persen, won Korea Selatan menguat 0,26 persen, dan yuan China melemah 0,18 persen.

Dolar Singapura melemah 0,08 persen dan dolar Hong Kong menguat 0,15 persen pada penutupan perdagangan sore ini.

Sedangkan, mayoritas mata uang utama negara maju berada di zona hijau. Tercatat euro Eropa menguat 0,02 persen, poundsterling Inggris menguat 0,11 persen, dan franc Swiss menguat 0,01 persen. Lalu, dolar Australia menguat 0,55 persen, dan dolar Kanada melemah 0,03 persen.

Analis DCFX Lukman Leong mengatakan pelemahan rupiah disebabkan oleh kekhawatiran investor akan perlambatan ekonomi global ke depannya.

"Dolar AS sendiri cenderung datar di tengah perdagangan akhir tahun yang sepi. Perkembangan positif dari China dan Indonesia terkait kebijakan covid-19 terlihat gagal menguatkan rupiah, menggarisbawahi rupiah yang masih bearish," ujar Lukman kepada CNNIndonesia.com.

[Gambas:Video CNN]