Kilas Balik Dinamika Bursa Saham Sepanjang 2022

CNN Indonesia
Minggu, 01 Jan 2023 07:06 WIB
Performa IHSG secara year to date naik 4,24 persen dari tahun lalu. Namun, jika dilihat dalam enam bulan terakhir, IHSG justru menurun 1,19 persen.
Performa IHSG secara year to date naik 4,24 persen dari tahun lalu. Namun, jika dilihat dalam enam bulan terakhir, IHSG justru menurun 1,19 persen. (Adhi Wicaksono).

Kemudian, IHSG kembali ditutup di level 7.040 pada akhir September, Jumat (30/9). Indeks saham menguat tipis 4,6 poin atau plus 0,07 persen dari perdagangan sebelumnya. Namun, jika dibandingkan dengan perdagangan bulan lalu, IHSG mengalami penurunan.

Selang sebulan, bursa ditutup di level 7.098 pada Senin (31/10). Indeks saham menguat 42,85 poin atau plus 0,61 persen dari perdagangan sebelumnya. Level ini juga terdongkrak ketimbang bulan sebelumnya.

Namun, pengujung November ditutup di level 7.081 pada Rabu (30/11) sore. Indeks saham menguat 69,24 poin atau plus 0,99 persen dari perdagangan sebelumnya. Meskipun, dibanding poin penutupan bulan sebelumnya, IHSG kembali mengalami penurunan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terakhir, pada penutupan perdagangan bulan ini, Jumat (30/12) IHSG berada di level 6.850. Indeks saham kembali loyo 9,45 poin atau minus 0,14 persen dari perdagangan sebelumnya.

Analis saham Alfred Nainggolan mengungkapkan sejumlah faktor pergerakan IHSG sepanjang tahun ini dipengaruhi beberapa isu utama. Pertama, kebijakan suku bunga bank sentral global.

"Kedua, dampak perang atau konflik Ukraina dan Rusia yang mempengaruhi supply chain termasuk komoditi. Akibatnya, ketiga, adalah kenaikan harga komiditi," ujar Alfred ketika dihubungi CNNIndonesia.com hari ini.

Sementara, Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Hariyanto Wijaya memaparkan sejumlah momen penting yang memengaruhi pergerakan IHSG. Sejak awal tahun, pada Januari ia mencatat adanya pengaruh akibat vaksinasi booster covid-19.

Sebulan kemudian, invasi Rusia ke Ukraina juga mengganggu supply chain dan kenaikan harga komoditas. Terlebih, pada Mei 2022, masyarakat Indonesia kembali merayakan Idulfitri pertama kali setelah dua tahun pandemi covid-19.

"Lebih lagi, libur panjang yang dimulai pada 1 Mei 2022 dimanfaatkan masyarakat untuk berwisata baik ke domestik dan internasional. Pelaku pasar khawatir bahwa jumlah kasus covid-19 akan meroket pasca lebaran, menyebabkan IHSG anjlok hingga
akhir Mei," ucapnya.

Kemudian, antara Juli-Agustus sejumlah emiten mencatatkan pertumbuhan laba pada kuartal II 2022.

"Indonesia membukukan pertumbuhan ekonomi 2Q22 yang lebih tinggi dari perkiraan sebesar 5,44 persen year-on-year (yoy) dibandingkan ekspektasi konsensus 5,17 persen yoy pada 5 Agustus 2022. Kombinasi itu mendongkrak IHSG dari Juli hingga September 2022," papar Hariyanto.

Sementara, faktor terakhir kenaikan harga BBM adalah kebijakan Bank Indonesia untuk menaikkan suku bunga pertama kali pada 23 Agustus 2022. Kenaikan ini merupakan pertama kali diambil dari 3,5 persen selama 1,5 tahun pandemi.

"Kenaikan ini dimaksudkan untuk menjaga stabilitas Rupiah dan momentum pemulihan sekaligus meredam laju peningkatan inflasi dengan menyerap likuiditas di pasar," tuturnya.



(cfd/dzu/bac)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER