Harga Beras Eceran Naik 6,23 Persen pada 2022

CNN Indonesia
Senin, 02 Jan 2023 17:50 WIB
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat harga beras eceran naik 6,23 secara tahunan (yoy).
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat harga beras eceran naik 6,23 secara tahunan (yoy). Ilustrasi (Pradita Utama).
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat harga beras eceran naik 6,23 persen secara tahunan atau year on year (yoy) dan naik 2,30 persen secara bulanan atau month to month (mtm) pada Desember 2022.

Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan kenaikan harga beras tidak hanya terjadi di tingkat eceran, tetapi juga di level grosir dan penggilingan.

"Harga beras grosir pada Desember 2022 meningkat sebesar 3,19 persen dibanding bulan lalu. Dan dibandingkan Desember 2021, harga beras grosir meningkat 8,95 persen," ujar Margo dalam konferensi pers, Senin (2/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, harga beras di penggilingan naik 3,51 persen secara bulanan dan naik 13,44 persen secara tahunan.

Harga gabah di tingkat petani juga meningkat pada Desember 2022. Harga gabah kering panen (GKP) meningkat 4,20 persen secara bulanan dan naik 17,83 persen secara tahunan.

Adapun harga gabah kering giling (GKG) meningkat 6,59 secara bulanan dan naik 21,75 persen secara tahunan.

Di sisi lain, BPS mencatat inflasi Desember 2022 mencapai 5,51 persen secara tahunan dan 0,66 persen secara bulanan. 

Penyumbang utama inflasi Desember secara bulanan di antaranya komoditas beras sebesar 0,07 persen, tarif air minum PAM 0,07 persen, telur ayam ras 0,06 persen.

Kemudian, kontrak rumah sebesar 0,05 persen, daging ayam ras 0,04 persen, dan tomat 0,04 persen.

Sementara, penyumbang utama inflasi tahunan di antaranya komoditas bensin sebesar 1,15 persen, bahan bakar rumah tangga 0,30 persen, dan tarif angkutan udara 0,27 persen.

"Diikuti beras, rokok kretek filter, telur ayam ras, dan kontrak rumah," ujar Margo.

Berdasarkan lokasinya, inflasi Desember 2022 secara tahunan tertinggi terjadi di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, sebesar 8,65 persen. Sedangkan inflasi terendah di Kota Sorong, Papua Barat Daya, sebesar 3,26 persen.

[Gambas:Video CNN]

(pta/dzu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER