Rupiah Lesu ke Rp15.601 Imbas Kekhawatiran Perlambatan Ekonomi
Nilai tukar rupiah ditutup di level Rp15.601 per dolar AS pada Selasa (3/1) ini. Mata uang Garuda melemah 28 poin atau minus 0,18 persen dari perdagangan sebelumnya.
Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah ke posisi Rp15.590 per dolar AS pada perdagangan sore ini.
Mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau bergerak di zona merah. Dolar Singapura turun 0,01 persen, yuan China minus 0,03 persen, dolar Hong Kong merosot 0,09 persen, peso Filipina melemah 0,15 persen, dan rupee India turun 0,16 persen.
Penguatan dialami yen Jepang sebesar 0,35 persen, baht Thailand naik 0,34 persen, won Korea Selatan plus 0,11 persen, dan ringgit Malaysia tumbuh 0,04 persen.
Sementara, mata uang negara maju mayoritas melemah. Poundsterling Inggris melemah 0,72 persen, euro Eropa minus 0,65 persen, franc Swiss minus 0,35 persen, dolar Kanada plus 0,05 persen, sedangkan dolar Australia melemah 0,58 persen.
Senior Analis DCFX Lukman Leong mengatakan rupiah melanjutkan pelemahan terhadap dolar AS setelah data inflasi Indonesia yang lebih tinggi memicu kekhawatiran perlambatan ekonomi.
"Adapun indeks dolar AS sendiri juga naik cukup besar di tengah sentimen risk off, dengan imbal hasil obligasi AS yang juga turun, ini mencerminkan kekhawatiran perlambatan ekonomi yang lebih luas," katanya kepada CNNIndonesia.com.