Cerita Jokowi 'Tantang' Negara Maju di Forum Internasional

CNN Indonesia
Selasa, 10 Jan 2023 16:17 WIB
Presiden Jokowi menceritakan upayanya dalam menghadapi negara maju dalam forum internasional. Salah satunya, terkait gugatan larangan ekspor nikel di WTO. (Tangkapan layar youtube Sekretariat Presiden).
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menceritakan upayanya dalam menghadapi negara maju dalam forum internasional. Salah satunya, cerita RI menghadapi Uni Eropa terkait gugatan ekspor nikel melalui World Trade Organization (WTO) pada awal tahun 2021.

Hal itu sempat ia sampaikan langsung dalam pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN beberapa waktu lalu.

Menurut Jokowi, meski dalam gugatan itu Indonesia kalah, dia mengklaim tidak akan mundur demi memperjuangkan kepentingan rakyat.

"Kita tidak boleh mundur, kita tidak boleh takut karena kekayaan alam ada di Indonesia, kita ingin dinikmati oleh rakyat kita!" Kata Jokowi dalam perayaan ulang tahun ke-50 PDIP di JI Expo Kemayoran, Jakarta, Selasa (10/1).

"Sehingga waktu KTT ASEAN-Uni Eropa saya menyampaikan dalam forum itu karena yang menggugat Uni Eropa pas kita ada KTT," imbuhnya.

Jokowi menghentikan ekspor bijih nikel ke Uni Eropa sejak 2020. Pertimbangannya, nilai ekspor akan lebih menguntungkan apabila bijih nikel diubah menjadi komoditas yang lebih bernilai. Namun, kebijakan itu digugat oleh Uni Eropa.

Menurut Jokowi, kedudukan semua negara harus serata. Jokowi berkata negara lain tidak bisa memaksakan keputusan yang diambil oleh Indonesia.

"Ini kesempatan saya menyampaikan kemitraan itu harus setara, dan tidak boleh ada pemaksaan tidak boleh ada negara mendikte dan tidak boleh negara negara maju merasa standar mereka lebih bagus dari negara kita," ucap dia.

Dia pun ingin sikap seperti itu dilanjutkan oleh presiden yang akan menggantikannya nanti. Jokowi bilang nyali presiden berikutnya tidak boleh gampang ciut.

"Saya ingin presiden ke depan juga berani melanjutkannya. Tidak gampang ciut nyali, tidak gentar demi kepentingan bangsa demi kepentingan negara," ujarnya.



(yla/sfr)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK