Menyiapkan Modal Kuliah Anak Bagi Pekerja Bergaji di Bawah Rp10 Juta

Setiap orang tua pasti ingin memberikan yang terbaik bagi sang anak, termasuk dari sisi pendidikan. Salah satu caranya adalah dengan mendaftarkan anak ke perguruan tinggi.

Namun, biaya untuk menempuh pendidikan di perguruan tinggi relatif tidak murah. Ada beragam biaya yang perlu disiapkan mulai dari uang kuliah per semester, membeli perlengkapan selama kuliah, hingga membayar kos apabila kuliah di kampus yang terletak jauh dari daerah asal.

Para orang tua tentu harus mempersiapkan baik-baik biaya kuliah sang anak, apalagi jika memiliki penghasilan di bawah Rp10 juta per bulan.

Tapi tenang saja karena para perencana memiliki tips bagi Anda untuk mempersiapkan uang kuliah anak dengan penghasilan di bawah Rp10 juta.

1. Sisihkan dana sejak anak lahir

Perencana Keuangan OneShildt Consulting Budi Rahardjo mengatakan kunci utama dalam mempersiapkan dana kuliah anak adalah dengan menyisihkan uang jauh-jauh hari secara rutin.

Anda bisa menyisihkan dana sejak anak baru lahir, sehingga ada waktu sekitar 17 tahun sebelum anak masuk kuliah. Mencicil dana kuliah dari anak lahir akan terasa lebih ringan dibanding baru menyisihkannya beberapa tahun sebelum anak masuk perguruan tinggi.

"Dana ini disisihkan secara terpisah dan hanya digunakan untuk persiapan dana pendidikan anak kelak," katanya kepada CNNIndonesia.com, Jumat (9/6).

Budi menyebut dana yang disisihkan untuk pendidikan anak dapat ditingkatkan dari waktu ke waktu sesuai dengan pertumbuhan pendapatan. Misalnya, jika awalnya dana yang disisihkan adalah Rp1 juta atau 10 persen dari pendapatan Rp 10 juta per bulan, maka saat pendapatan naik menjadi Rp11 juta sebaiknya setoran dana pendidikan ditingkatkan menjadi Rp1,1 juta.

Lihat Juga : EDUKASI KEUANGAN 6 Jurus Bagi Milenial Siapkan Uang Pensiun Supaya Aman di Hari Tua

2. Perkirakan biaya kuliah

Perencana Keuangan Advisor Alliance Group Indonesia Andy Nugroho mengatakan Anda harus memperkirakan biaya yang akan dikeluarkan selama anak menempuh pendidikan perguruan tinggi. Caranya, mencari tau berapa biaya kuliah saat ini di universitas dan jurusan kuliah yang diinginkan.

Misalnya biaya uang pangkal hingga lulus di jurusan A sebuah universitas adalah Rp100 juta. Kemudian estimasi inflasi pendidikan adalah 3 persen per tahun dan anak akan kuliah 17 tahun lagi, maka dana yang dibutuhkan adalah Rp165 juta.

Dengan asumsi orang tua punya waktu 17 tahun, maka sebaiknya menabung Rp9,7 juta per tahun atau Rp 880 ribu per bulan.

3. Investasi

Anda juga bisa menempatkan dana pendidikan anak dengan melakukan investasi. Sesuaikan pilihan produk investasi dengan jangka waktu dan karakter dalam berinvestasi.

"Pastikan investasi yang dilakukan sudah dipelajari potensi keuntungan dan risikonya serta legalitasnya," kata Budi.

Senada, Andy mengatakan dan pendidikan sebaiknya diinvestasikan ke instrumen investasi yang beresiko tinggi karena potensi returnnya juga akan tinggi. Misalnya reksadana berbasis saham atau campuran. Selain itu bisa juga instrumen lain seperti properti ataupun agrobisnis.

4. Siapkan proteksi

Budi juga menyarankan Anda untuk melindungi dana pendidikan dengan menyediakan proteksi apabila terjadi risiko kehidupan seperti orang tua sakit atau meninggal dunia. Tujuannya adalah agar apabila risiko kehidupan terjadi, dana pendidikan tetap dapat tersedia karena mendapatkan uang santunan dari perusahaan asuransi.

Tak beda jauh, Andi juga menyarankan Anda untuk menyiapkan asuransi pendidikan yang berbasis asuransi jiwa. Alasannya agar seandainya terjadi sesuatu resiko pada orang tua, maka dana pendidikan dapat tetap tersedia pada waktunya.

[Gambas:Video CNN]