EDUKASI KEUANGAN

6 Jurus Bagi Milenial Siapkan Uang Pensiun Supaya Aman di Hari Tua

CNN Indonesia
Sabtu, 20 Mei 2023 09:00 WIB
Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menyarankan agar generasi milenial dan Gen Z mulai mempersiapkan dana pensiun untuk hari tua. Seperti apa tipsnya?
Ilustrasi. Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menyarankan agar generasi milenial dan Gen Z mulai mempersiapkan dana pensiun untuk hari tua. Seperti apa tipsnya? (iStockphoto/arthon meekodong)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menyarankan agar generasi milenial dan Gen Z mulai mempersiapkan dana pensiun untuk hari tua.

Dana pensiun akan menjadi tumpuan saat memasuki hari tua dan tak sanggup lagi bekerja. Sebab itu, dana pensiun memang harus disiapkan dengan matang.

Gen Z dan milenial mungkin rata-rata belum lama terjun di dunia kerja. Tapi, bukan berarti acuh dengan dana pensiun. Lantas seperti apa tips dalam menyiapkan dana pensiun untuk pekerja milenial dan gen Z?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Tentukan target pada usia berapa Anda ingin pensiun

Perencana keuangan Mitra Rencana Edukasi (MRE) Andi Nugroho mengatakan untuk menyiapkan dana pensiun yang dilakukan pertama kali adalah menentukan di usia berapa Anda akan pensiun.

"Tentukan target pada usia berapa kita ingin pensiun," ucapnya kepada CNNIndonesia.com, Rabu (17/5).

Menurutnya, hal ini dilakukan agar Anda bisa menghitung estimasi waktu untuk mengumpulkan dana pensiun itu sendiri.

2. Buat estimasi sederhana kebutuhan dana yang diperlukan

Jika target usia pensiun sudah ditentukan, Andi mengatakan sebaiknya Anda membuat simulasi kebutuhan di masa pensiun.

Rumusnya: dana pensiun yang dibutuhkan = penghasilan saat ini x 12 bulan x lamanya kita hidup setelah pensiun. Contoh target usia pensiun, misal 57 tahun. Usia harapan hidup 72.

Lamanya hidup pasca pensiun = 72 - 57 = 15.
Penghasilan saat ini = Rp5 juta.

Maka, kebutuhan dana pasca pensiun = (Rp5 juta x 12 bulan) x 15 tahun = Rp900 juta.

Lihat Juga :

3. Pilih program yang cocok

Setelah dana yang dibutuhkan sudah diketahui, maka Anda tinggal mencari program yang pas. Andi menyebut jika Anda seorang karyawan, biasanya sudah mendapatkan fasilitas BPJS Ketenagakerjaan program Jaminan Hari Tua (JHT) yang merupakan tabungan pensiun.

Jika sudah mengikuti program ini, maka Anda tinggal mengikuti saja. Bila dirasa belum cukup mengingat angka yang didapat hasil perhitungan tadi, maka segera tambahkan dengan produk dana pensiun lainnya.

Andi menyebut instrumen yang bisa dipilih selain BPJS Ketenagakerjaan tadi, adalah Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) yang dijual di perusahaan asuransi dan bank.

"Instrumen ini adalah program tabungan dana pensiun yang merupakan produk perbankan," ucapnya.

4. Investasi dan menabung

Andi mengatakan jika Anda seorang pebisnis ataupun karyawan yang tidak mendapatkan dana pensiun, maka segera cari produk yang sesuai dengan kebutuhan, seperti investasi dan menabung.

Menurutnya, bagi Anda yang berada usia gen Z, maka bisa pilih instrumen investasi yang beresiko tinggi seperti pasar saham ataupun reksadana pasar saham.

"Alasannya untuk jangka panjang potensi kenaikan harganya bisa signifikan," imbuh Andi.

Adapun alokasi untuk investasi ini idealnya adalah 10 persen dari pendapatan per bulan. Prosentasenya juga bisa ditambahkan jika seandainya memungkinkan. Selain itu, investasi dalam bentuk properti dan logam mulia juga bisa menjadi alternatif.



5. Jangan ditunda-tunda

Andi mengingatkan untuk mempersiapkan dana pensiun harus dilakukan sesegera mungkin. Segera mulai untuk menyiapkan dana pensiun sekarang juga.

"Karena makin lama ditunda maka nominal yang akan kita kumpulkan dapat semakin sedikit atau jumlah yang harus disisihkan akan semakin besar," kata Andi.

Ia menambahkan sekalipun Anda berhenti bekerja, jangan cairkan dana pensiun yang didapat bila tidak ada kebutuhan yang sangat penting dan mendesak. Tapi lanjutkan terus dana pensiun tersebut dan bayarkan secara pribadi.

6. Ciptakan penghasilan pengganti

Perencana Keuangan OneShildt Financial Planning Budi Rahardjo mengatakan Anda juga bisa menciptakan penghasilan tambahan khusus untuk mempersiapkan dana pensiun. Hal ini juga bisa dilakukan melalui aset aktif yang menghasilkan pendapatan.

"Bisa dengan aset yang menghasilkan income. Misalnya memiliki properti yang disewakan atau usaha yang menghasilkan," kata Budi.

Sebagai catatan, ia pun menyebut semua ini tidak bisa dilakukan tiba-tiba, namun harus dipersiapkan sejak dini.

Sebagai contoh apabila dilakukan sejak awal bekerja di usia 25 tahun, maka Anda dapat menyisihkan sekitar 8 persen hingga 10 persen pendapatan ke dalam suatu rekening khusus untuk persiapan pensiun yang tidak diotak-atik untuk keperluan lain.

[Gambas:Video CNN]



(mrh/dzu)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER