Perusahaan pembuat iPhone, Foxconn Technology Group, bakal membangun pabrik baru di Vietnam dan India. Fasilitas itu merupakan pindahan dari China.
Rencananya, produk pertama rakitan dari pabrik yang terletak di provinsi Bai Giang tersebut bakal diluncurkan pada awal Mei 2023.
Sebelumnya, wacana pemindahan beberapa produksi Apple, seperti iPad dan MacBook ke Vietnam telah direncanakan sejak akhir 2020 dan akhirnya baru disepakati pada Desember lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari South China Morning Post pada Sabtu (14/1), hingga saat ini baik Foxconn maupun Apple belum mengkonfirmasi secara resmi terkait pemindahan sebagian produksi ini.
Namun rencana tersebut sejalan dengan strategi Apple untuk menjadikan Vietnam sebagai perakit akhir terbesar untuk produk-produknya di luar China daratan.
Foxconn Taiwan, juga dikenal dengan nama perusahaannya Hon Hai Precision Industry, memiliki 60.000 orang staf di Vietnam, dan mengumumkan investasi US$270 juta tahun lalu untuk mendirikan anak perusahaan baru di sana.
Salah satu pendiri Resilinc Sumit Vakil mengatakan covid-19 menyadarkan Apple dan Foxconn bawa ketergantungan pada China bukan hal yang baik. Apalagi kebijakan pembatasan mobilitas terkait Covid-19 di negara itu mengganggu rantai pasok.
"Tidak ada jalan kembali ke bagaimana rantai pasokan beroperasi [seperti sebelum pandemi] Covid-19," ujarnya.
Selain pindah ke Vietnam, Apple juga berencana membangun pabrik baru di India. Apple bahkan telah menghubungi Wistron Corp yang berbasis di Taipei untuk merakit iPhone SE sejak 2017 di India.
September lalu, perusahaan juga telah mengumumkan akan memproduksi iPhone 14 terbaru di India dalam beberapa bulan setelah dirilis di seluruh dunia. Dengan kata lain, Apple memberi India langkah besar untuk bisa merilis produk terbaru iPhone lebih cepat dari biasanya.
"Jadwal produksi massal iPhone 14 di India masih sekitar enam minggu di belakang China, tetapi kesenjangan telah meningkat secara signifikan", tulis analis TF International Securities Kuo Ming-chi.
"Oleh karena itu, masuk akal untuk mengharapkan India dan China dapat memproduksi iPhone15 pada waktu yang sama tahun depan," imbuhnya.
Menurut analisis Bloomberg, sepanjang 2020 pemasok produk Apple terbesar masih berasal dari China sebanyak 121 pabrik atau 17,7 persen yang mengoperasikan 2.360 fasilitas (19,3 persen) dari total pemasok.
Hal ini menjadikan China sebagai sumber global terbesar rantai pasokan Apple setelah Amerika Serikat (AS).
India berada di posisi kedelapan, dengan dua perusahaan (0,3 persen) dan 278 dari 12.248 fasilitas global (2,3 persen). Sementara Vietnam berada di posisi ke-14 dengan dua perusahaan (0,3 persen) dan 160 fasilitas (1,3 persen).
"Apple benar-benar membantu organisasi China diakui sebagai produsen elektronik terkemuka, sehingga kehilangan merek marquee ini akan membuat organisasi lain ingin melakukan ini," kata Alan Day, pendiri konsultan rantai pasokan State of Flux yang berbasis di Inggris.
(ldy/arh)